Laporan tersebut mengatakan keduanya dikirimi emoji kera pada Instagram mereka setelah pertandingan.
Sterling juga menjadi target menyusul kemenangan City pada semifinal atas Paris St Germain, tidak lama setelah kampanye boikot media sosial sepak bola Inggris berakhir awal bulan ini.
Baca juga: Sterling alami pelecehan rasial 48 jam setelah boikot sosmed berakhir
Baca juga: Red Star minta maaf terkait pelecehan rasial yang diterima Ibrahimovic
Reuters telah mengontak Facebook, yang memiliki Instagram, untuk meminta komentar.
Beberapa pemain di klub Liga Premier telah menjadi target dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pemain Manchester United Anthony Martial, pemain Liverpool Trent-Alexander Arnold dan Sadio Mane serta pemain Chelsea Reece James.
Penyerang Manchester United Marcus Rashford mengatakan bahwa ia telah menjadi sasaran "sedikitnya 70 penghinaan rasial" pada media sosial setelah kekalahan pada Rabu oleh Villarreal dalam final Liga Europa.
Baca juga: Pesepak bola Inggris diskusi soal pelecehan dengan pemerintah Inggris
Baca juga: Southampton lapor polisi soal kasus pelecehan rasial Alex Jankewitz
Baca juga: West Bromwich lapor polisi dalam kasus pelecehan rasial di medsos
Pada Februari, badan Sepak Bola Inggris mengirim surat terbuka kepada Facebook dan Twitter, mendesak pemblokiran dan penghapusan segera posting yang ofensif, serta proses verifikasi yang lebih baik bagi pengguna.
Instagram telah mengumumkan langkah-langkah baru dan Twitter berjanji untuk melanjutkan upayanya setelah mengambil tindakan pada lebih dari 700 kasus pelecehan terkait sepak bola di Inggris pada 2019.
Inggris Raya bulan ini mengatakan satu rencana undang-undang baru yang akan membuat perusahaan media sosial didenda hingga 10% dari omset atau 18 juta pound jika mereka gagal memberantas pelecehan secara daring, sementara manajer senior juga bisa menghadapi tindakan kriminal.
Baca juga: Neville: sepak bola harus bikin lompatan besar untuk lawan rasisme
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021