Dua hari sebelum melakoni pertandingan itu, Ocky mengaku ingin membatasi ruang gerak bintang Louvre Jamarr Andre Johnson yang tampil gemilang dengan raihan dwiganda 26 poin dan 17 rebound di gim pertama.
Target kecil itu bisa tercapai sebab kontribusi Jamarr turun cukup signifikan menjadi "hanya" 17 poin dan 10 rebound, nyatanya dalam keadaan terdesak rekan-rekannya di Louvre muncul jadi pilar baru seperti Dio Tirta Saputra yang mengemas 22 poin dan delapan rebound.
Baca juga: Pelita Jaya melenggang ke final IBL 2021, lewati Louvre
"Sejujurnya di gim tadi kami tidak hanya fokus ke satu orang saja," kata Ocky dalam jumpa pers virtual selepas memenangi gim kedua.
"Walaupun memang si superstar mereka itu yang ingin kami stop, tetapi ternyata permainan mereka berkembang dan muncul lagi pemain lainnya. Itu pelajaran berharga, harus kami amati untuk ke depannya," ujarnya menambahkan.
Kemenangan atas Louvre di gim kedua semifinal Divisi Merah sekaligus melempangkan jalan Pelita Jaya ke babak final dengan skor 2-0.
Di babak final nanti, Pelita Jaya akan menunggu pemenang semifinal Divisi Putih antara Satria Muda Pertamina Jakarta melawan West Bandits Solo.
Baca juga: Pelita Jaya langsung tancap gas bekuk Louvre di gim pertama semifinal
Kendati Satria Muda saat ini unggul 1-0 atas West Bandits tetapi kedua tim itu dinilai Ocky sangat berpotensi untuk menjadi yang terbaik dalam kompetisi IBL 2021.
"Kami bersyukur IBL musim ini sangat kompetitif, ini yang harus disiasati bagaimana kami berkompetisi di final nanti," ujarnya.
"Sekarang para pemain harus pemulihan kondisi fisik dulu, kemudian mental, baru kami mempersiapkan strategi sambil melihat siapa lawan yang akan kami hadapi," tutup Ocky.
Baca juga: Satria Muda meraba-raba kembali ritme permainan
Baca juga: Satria Muda atasi West Bandits dalam gim pertama semifinal IBL
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021