• Beranda
  • Berita
  • IHSG berpeluang lanjutkan kenaikan jelang rilis inflasi Mei

IHSG berpeluang lanjutkan kenaikan jelang rilis inflasi Mei

31 Mei 2021 09:31 WIB
IHSG berpeluang lanjutkan kenaikan jelang rilis inflasi Mei
Petugas kebersihan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

IHSG pada pekan ini diiringi oleh sentimen dari data PMI Juni dan inflasi Indonesia untuk bulan Mei....

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpeluang melanjutkan kenaikan seiring pelaku pasar yang menantikan rilis inflasi Mei 2021.

IHSG dibuka menguat 20,6 poin atau 0,35 persen ke posisi 5.869,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,51 poin atau 0,64 persen ke posisi 872,17.

"IHSG pada pekan ini diiringi oleh sentimen dari data PMI Juni dan inflasi Indonesia untuk bulan Mei. Selain itu, rebalancing IHSG berdasarkan free float akan memberikan volatilitas dalam jangka pendek," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup naik, ditopang aksi beli saham investor asing

IHSG pada awal pekan berpeluang melanjutkan penguatan di kisaran 5.750- 5.896.

Bursa ekuitas AS ditutup di zona hijau pada akhir pekan lalu ditengah naiknya optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS.

Indikator inflasi utama, indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti AS tercatat menguat 3,1 persen (yoy) pada April, lebih tinggi dari ekspektasi 2,9 persen (yoy) dan membukukan kenaikan tahunan terbesar sejak 1992.

Baca juga: Saham Asia diduga akan reli untuk pekan ke-3, fokus data pekerjaan AS

Sementara itu belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari aktivitas ekonomi AS, juga menguat 11,3 persen (yoy) pada kuartal I 2021.

Pekan ini, investor berfokus pada paket infrastruktur komprehensif yang dapat meningkatkan pemulihan ekonomi.

Senat Partai Republik mengumumkan penawaran infrastruktur senilai 928 miliar dolar AS kepada Presiden Joe Biden. Namun, masih jauh di bawah proposal terbaru Biden sebesar 1,7 triliun dolar AS.

Beralih ke Eropa, Pan-European STOXX 600 naik seiring Bank of England (BoE) yang mengisyaratkan kebijakan hawkish atau kebijakan moneter yang lebih ketat.

Fokus pekan ini tertuju pada rilis data PMI manufaktur, belanja konstruksi, serta ISM Manufaktur AS. Sementara dari Zona Eropa, menurunnya M3 Money Supply (yoy) dan CPI (mom) menjadi sentimen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 216,99 poin atau 0,74 persen ke 28.932,42, indeks Hang Seng turun 79,82 poin atau 0,27 persen ke 29.044,59, dan indeks Straits Times meningkat 0,23 poin atau 0,01 persen ke 3.178,78.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021