Selama proses penuaan, protein dalam tubuh kehilangan struktur yang pas dan membentuk kumpulan elemen berbeda yang menyebabkan penyakit. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, para peneliti BGU menemukan bahwa sistem kontrol kualitas dari protein tubuh diatur ulang selama bertahun-tahun.
Sistem kontrol kualitas spesifik protein otak berubah sesuai dengan usia dan kehilangan kemampuannya untuk menjaga struktur protein yang pas, sehingga tidak dapat lagi mencegah penyakit.
Studi itu menemukan bahwa sistem kontrol protein esensial, yang terdapat di seluruh sel jaringan tubuh, tidak berfungsi dengan cara yang sama di setiap selnya, namun disesuaikan menurut kadar protein dan interaksi di setiap jaringan.
Perubahan sistem kontrol pada usia senja melenyapkan kecocokan spesifiknya dengan jaringan tersebut, sehingga tidak mampu lagi mencegah kondisi fisik yang terbatas.
"Temuan-temuan itu dapat mengarah pada perkembangan obat yang akan mempertahankan kemampuan untuk mengendalikan kualitas protein pada usia tua dan karenanya memperlambat perkembangan penyakit degeneratif," kata para peneliti.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Malas bergerak bisa sebabkan penyakit parkinson
Baca juga: Peneliti tumbuhkan otak mini dari sel punca manusia
Baca juga: Studi Inggris sebut COVID berikan waktu kekebalan setidaknya 5 bulan
Tim peneliti Kalbar pastikan vaksin COVID-19 efektif lawan varian B117
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021