• Beranda
  • Berita
  • Menkes: Penyakit "jamur hitam" belum terdeteksi di Indonesia

Menkes: Penyakit "jamur hitam" belum terdeteksi di Indonesia

2 Juni 2021 10:11 WIB
Menkes: Penyakit "jamur hitam" belum terdeteksi di Indonesia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Sentra Vaksinasi Traveloka di Tangerang Selatan, Rabu (2/6/2021). ANTARA/Livia Kristianti/pri.

India dan Malaysia terjadi pelonjakan kasus yang sangat signifikan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan penyakit 'mukormikosis' atau "jamur hitam" yang berisiko menginfeksi pernapasan pasien COVID-19 hingga saat ini belum terdeteksi di Indonesia.

"Itu adanya di India. Tapi di kita (Indonesia) belum ya," kata Budi saat ditanya terkait penyakit jamur hitam di Indonesia usai meresmikan Sentra Vaksinasi Traveloka di Tangerang Selatan, Rabu pagi.

Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto dalam keterangan tertulis kepada wartawan mengemukakan pandemi COVID-19 saat ini masih menjadi masalah kesehatan hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.

"Kabar terbaru, beberapa negara seperti di India dan Malaysia terjadi pelonjakan kasus yang sangat signifikan," katanya.

Baca juga: Kasus COVID-19 India tembus angka 28 juta
Baca juga: India akan tingkatkan vaksinasi COVID-19 tiga kali lipat per hari


Di India, kata Agus, banyak ditemukan kasus jamur hitam sebagai infeksi mematikan yang muncul pada pasien yang terjangkit virus corona.

"Pasien yang terinfeksi jamur hitam menyebabkan perubahan warna pada mata dan hidung, penglihatan kabur, nyeri dada, dan kesulitan bernapas," katanya.

Untuk itu Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi jamur hitam, khususnya pada kalangan penderita COVID-19.

Baca juga: Program Vaksinasi Gotong Royong sudah mencakup 1.933 pekerja di Bekasi
Baca juga: 594 PMI masih jalani karantina di Batam


Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan mengatakan jamur hitam berisiko memicu alergi hingga menginfeksi saluran pernapasan, otak manusia bahkan memicu kematian.

Erlina mengatakan konsumsi steroid berkepanjangan pada proses penyembuhan pasien COVID-19 berpotensi memicu jamur hitam di tubuh penderita.

"Penggunaan steroid jangka panjang bisa menurunkan sistem imun. Kalau menyerang pernapasan, tentu bisa sesak bahkan lumayan hebat kalau disertai COVID-19 yang diderita pasien," ujarnya.

Baca juga: 2.060 pelaku usaha wisata di Puncak Bogor jalani vaksinasi
Baca juga: Banda Aceh masuk zona merah, kegiatan sekolah digelar via daring lagi

Pewarta: Andi Firdaus/Livia Kristianti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021