Dikutip dari Reuters, Kamis, akun Twitter Presiden Buhari ditangguhkan selama 12 jam karena melanggar kebijakan tentang perilaku kasar platform tersebut.
Baca juga: Clubhouse untuk perangkat Android telah tersedia secara global
"Kami yang berada di medan selama 30 bulan, yang melewati perang, akan memperlakukan mereka dalam bahasa yang mereka pahami," demikian bunyi cuitan yang dihapus Twitter.
Cuitan tersebut, menurut Twitter, merujuk pada perang saudara di wilayah tenggara Biafra pada 1967 sampai 1970, yang menewaskan 1 juta orang.
Buhari bergabung dengan tentara yang melawan gerakan separatis, dia juga pernah menjadi petinggi militer di tahun 80an.
Melalui cuitan, dia menyatakan orang-orang yang berbuat jahat saat ini terlalu kecil untuk mengingat kematian dan kerusakan akibat perang saudara.
Presiden Buhari menulis serangkaian cuitan pada Selasa (1/6) lalu setelah kelompok Indigenous People of Biafra meminta orang-orang memperingati orang-orang yang mati saat perang.
Cuitan sang presiden dikritik warganet karena dia dianggap menargetkan orang Igbo, grup etnis terbesar di daerah tenggara Nigeria.
Baca juga: Twitter Fleets akan disisipi iklan
Baca juga: Twitter kembangkan fitur "tweet reactions"
Baca juga: Cegah kanker ovarium sejak dini hingga fitur verifikasi Twitter dijeda
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021