• Beranda
  • Berita
  • Terminal Petikemas Surabaya fungsikan kembali angkutan logistik KA

Terminal Petikemas Surabaya fungsikan kembali angkutan logistik KA

3 Juni 2021 20:07 WIB
Terminal Petikemas Surabaya fungsikan kembali angkutan logistik KA
Peluncuran kembali jalur KA di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (3/6/2021). ANTARA/HO-Pelindo III.

Pada MoU itu disepakati untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan pengangkutan petikemas dari dan ke Terminal Petikemas Surabaya dengan moda transportasi Kereta Api

Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali memfungsikan angkutan logistik kereta api (KA) yang menghubungkan TPS dengan Stasiun Kalimas, per awal Juni 2021.

Direktur Utama TPS Dothy di Surabaya, Kamis, mengatakan operasional resmi dilakukan setelah adanya Nota Kesepahaman Bersama antara 4 perusahaan yakni TPS, BMC Logistics, PT Krakatau Jasa Logistik (KJL) dan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).

"Pada MoU itu disepakati untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan pengangkutan petikemas dari dan ke Terminal Petikemas Surabaya dengan moda transportasi Kereta Api," kata Dothy, kepada wartawan.

Ia mengatakan sebelum beroperasi resmi telah dilakukan uji coba jalur kereta api angkutan logistik relasi TPS - Stasiun Kalimas mulai Selasa (25/5) dan berjalan dengan lancar.

"Hari ini, Kamis, reaktivasi angkutan logistik kereta api yang terintegrasi dengan terminal petikemas di TPS resmi beroperasi," katanya.

Dothy menegaskan kerja sama ini merupakan upaya dalam mendukung program Kementerian BUMN untuk terus bersinergi, dalam hal ini sinergi antara KAI dan Pelindo III.

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan jalur kereta api yang terintegrasi dengan terminal petikemas ini akan memberikan kemudahan bagi pemilik barang atau pelaku usaha angkutan logistik yang akan mengirimkan barang dari dan menuju pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Didiek berharap Terminal Petikemas Surabaya yang terintegrasi kembali dengan angkutan kereta api dapat berkontribusi terhadap kemajuan angkutan logistik nasional yang efektif, efisien dan dapat mengurangi beban logistik di jalan raya.

“Reaktivasi jalur kereta api yang terintegrasi dengan Terminal Petikemas Surabaya selaras dengan visi KAI yaitu menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia,” ujar Didiek.

Direktur Utama Pelindo III, Boy Robyanto menyebut penggunaan jalur kereta api di Terminal Petikemas Surabaya diharapkan mendukung kelancaran arus distribusi barang baik yang menuju pelabuhan maupun keluar dari pelabuhan.

Menurutnya, penggunaan kereta api menjadi salah satu solusi untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi di jalan raya.

Selain itu, penggunaan kereta api diharapkan mempercepat pergerakan barang dikarenakan memiliki jalur khusus yang bebas dari hambatan.

Boy menambahkan, selain di Pelabuhan Tanjung Perak, jalur kereta api juga terdapat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Jalur tersebut berada di area Terminal Perikemas Semarang yang terhubung dengan Stasiun Tawang.

“Kami berharap setelah reaktivasi jalur kereta api di Terminal Petikemas Surabaya dapat segera disusul dengan reaktivasi jalur kereta api lainnya seperti yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang,” katanya.

Sementara itu, jalur Terminal Petikemas Surabaya - Stasiun Kalimas diaktifkan terakhir pada 30 Maret 2016.

Sebelumnya, PT KAI telah melakukan berbagai persiapan sebelum jalur itu dinyatakan layak operasi, di antaranya pembongkaran material yang menutupi jalan rel, penggantian wesel dan bantalan rel baru, serta memperbaiki posisi rel.

Usai dilakukan proses reaktivasi, Terminal Petikemas Surabaya memiliki dua jalur kereta api yang masing-masing mampu mengakomodir angkutan KA Barang Petikemas dengan rangkaian 10 GD, sehingga total kapasitas muat Terminal Petikemas Surabaya adalah 20 GD berkapasitas 40 TEUs.

Baca juga: Terminal Petikemas Surabaya terapkan layanan impor daring per 1 Juni
Baca juga: TPS layani kapal bermuatan 4.600 TEUs
Baca juga: PT Kereta Api Logistik siap perkuat logistik sektor kelautan perikanan

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021