• Beranda
  • Berita
  • Yogyakarta telusuri warga tertunda vaksin karena NIK sudah terpakai

Yogyakarta telusuri warga tertunda vaksin karena NIK sudah terpakai

4 Juni 2021 19:23 WIB
Yogyakarta telusuri warga tertunda vaksin karena NIK sudah terpakai
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. ANTARA/Eka AR/aa.

"Semestinya nomor induk kependudukan (NIK) adalah nomor yang unik, hanya ada satu masing-masing orang..."

Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menelusuri kasus terkait tertundanya seorang warga melakukan vaksinasi COVID-19 karena nomor induk kependudukan miliknya sudah digunakan oleh orang lain untuk vaksinasi.

“Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Mulai dari salah input nomor, nama kebetulan sama, atau memang ada orang yang menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) orang lain. Masih kami telusuri,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, proses penelusuran membutuhkan waktu karena data penerima vaksinasi COVID-19 semuanya terpusat.

Heroe menyebut, kasus tersebut baru pertama kali terjadi di Kota Yogyakarta meski ia tidak bisa memastikan apakah kejadian serupa pernah terjadi di daerah lain.

“Semestinya nomor induk kependudukan (NIK) adalah nomor yang unik, hanya ada satu masing-masing orang. Tidak bisa dobel. Mudah-mudahan memang hanya salah input saja,” katanya.
Baca juga: Wapres: Program vaksinasi COVID-19 nasional tidak boleh gagal
Baca juga: Yogyakarta sudah terima 5.000 dosis vaksin AstraZeneca


Bagi warga yang belum bisa mengakses vaksin akibat NIK dipakai orang lain, Heroe yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta mengatakan, vaksin adalah hak semua warga yang sudah memenuhi syarat.

“Sepanjang syaratnya terpenuhi, maka warga memiliki hak untuk memperoleh vaksin COVID-19,” katanya.

Sedangkan untuk program vaksinasi di Kota Yogyakarta, lanjut Heroe terus bergulir dan saat ini difokuskan untuk menyelesaikan vaksinasi bagi warga lansia berusia lebih dari 60 tahun dan pralansia berusia lebih dari 50 tahun.

“Selain itu, kami juga melakukan vaksinasi untuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan relawan di masyarakat yang aktif dalam penanganan COVID-19. Mereka memiliki risiko terpapar yang cukup besar sehingga perlu segera mendapat vaksinasi,” katanya.

Dalam sehari, rerata terdapat sekitar 2.000 orang yang menerima vaksin di Kota Yogyakarta baik untuk suntikan dosis pertama maupun suntikan dosis kedua.

“Harapannya, pada akhir Juni ini, vaksinasi untuk lansia dan pralansia bisa selesai dan kami bisa bergerak untuk melakukan vaksinasi bagi kelompok masyarakat lain,” katanya.
Baca juga: Yogyakarta dapat tambahan 38.000 dosis vaksin COVID-19

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021