• Beranda
  • Berita
  • Menkes minta Ganjar dampingi Bupati Kudus tangani COVID-19

Menkes minta Ganjar dampingi Bupati Kudus tangani COVID-19

5 Juni 2021 17:39 WIB
Menkes minta Ganjar dampingi Bupati Kudus tangani COVID-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membahas tentang penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus. ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng/am.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pendampingan ekstra kepada Bupati Kudus Hartopo dalam menangani lonjakan kasus COVID-19.

"Saya minta Pak Ganjar membantu, beliau kan pembina jadi bisa mendukung Bupati Kudus kalau tekanannya terlalu banyak, kadang-kadang Bupati pusing mesti 'ngapain', tapi kalau ada kakaknya, maka dia tenang. Sebagai kakak, Pak Gub bisa membantu back up," kata Menkes saat menemui Gubernur Ganjar Pranowo di rumah dinas Gubernur Jateng di Semarang, Sabtu.

Berdasarkan hasil pantauan, Menkes menyatakan banyak sekali ketidaksiapan Pemkab Kudus dalam menangani lonjakan kasus COVID-19.

Selain itu, Menkes juga mengatakan ada beberapa hal yang mesti dibenahi di Kabupaten Kudus, diantaranya tekanan di rumah sakit Kudus harus dikurangi dengan cara pasien COVID-19 yang kondisinya berat dirujuk ke Kota Semarang.

Baca juga: Kudus dapat tambahan 38 dokter untuk penanganan COVID-19

Baca juga: Ganjar kirim puluhan tenaga kesehatan bantu Kudus tangani COVID-19

"Selain itu, untuk yang positif COVID-19, namun OTG, maka harus diisolasi terpusat. Protokol kesehatan juga harus ditingkatkan, Bupati harus sering edukasi soal ini," ujarnya.

Para tenaga kesehatan, lanjut Menkes, juga harus diberikan penanganan untuk menanggulangi penularan di rumah dan diminta sementara tinggal di tempat khusus seperti hotel atau asrama.

"Kami juga sudah bantu dengan menambah tenaga kesehatan. Dokter dan perawat sudah kami tambah, dengan total 38 dokter dan 70 perawat. Nanti kami carikan tambahan dari sini (Jateng), termasuk yang dari rumah sakit swasta," katanya.

Menkes juga mengaku sudah mengirimkan 50.000 antigen ke Kabupaten Kudus untuk mempercepat testing dan tracing, termasuk mobil untuk tes PCR dari Yogyakarta juga sudah dikirimkan.

"Saya minta tracing dan testing ditingkatkan, tapi kalau sudah positif jangan isolasi di rumah atau di rumah sakit dan ditungguin. Siapkan tempat isolasi terpusat agar tidak menyebar. Saya juga sudah kirim 50.000 vaksin ke Kudus dan daerah penyangga sekitarnya juga akan kami tambah jatah vaksinnya. Dengan cara-cara ini, Insyaallah bisa dikendalikan," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan ada dua hal yang disampaikan Menkes dalam pertemuan dengannya yakni yang pertama terkait penanganan medis yang saat ini disampaikan Menkes sudah tertangani semuanya.

"Kedua secara politis, nah ini tugas saya melakukan pembinaan pada Bupati Kudus, maka saya minta Bupati Kudus gak perlu ragu. Kalau harus melakukan tindakan tertentu, lakukan saja, kalau ada kompetensi yang kurang, segera cari agar keputusan bisa cepat dan semua berjalan," tegasnya.

Ganjar juga meminta Bupati Kudus segera membuat tempat isolasi terpusat dan masyarakat yang OTG harus dimasukkan ke tempat isolasi terpusat itu.

"Kalau tidak ada tempatnya, kirim ke Semarang. Kami punya beberapa tempat isolasi terpusat atau kalau mau ke Asrama Haji Donohudan, di sana juga ada. Sekarang yang penting Bupati perintahkan itu, maka semua bisa berjalan," katanya.

Ganjar juga mengajak masyarakat Kudus untuk membantu penanganan COVID-19, termasuk sejumlah daerah penyangga agar saling mendukung, termasuk TNI/Polri diminta siaga.

"Semuanya sudah diberikan, maka sekarang tinggal keputusan-keputusan dari Bupati. Kami akan terus dampingi, bahkan saya punya tim yang mulai hari ini 'ngantor' di Kudus. Kami dampingi dan advokasi, biar semuanya semangat kembali," ujarnya.*

Baca juga: Kasus COVID di Kudus naik, Ganjar: Tingkatkan "testing" dan "tracing"

Baca juga: Moeldoko sebut kasus COVID-19 harus jadi pelajaran bersama

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021