• Beranda
  • Berita
  • Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas

Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas

5 Juni 2021 20:53 WIB
Kemensos siapkan 490 kursi roda dan tongkat sensor untuk disabilitas
Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan motivasi kepada penerima manfaat di Balai Anak Antasena di Kabupaten Magelang. (ANTARA/Heru Suyitno)
Kementerian sosial menyiapkan 490 kursi roda elektrik dan tongkat sensor untuk membantu para penyandang disabilitas agar bisa mandiri.

"Kami akan membagikan 490 kursi roda elektrik dan biasa bagi para penyandang disabilitas, serta tongkat dengan sensor yang mengeluarkan suara agar mereka mandiri, " kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Magelang, Sabtu.

Ia menyampaikan hal tersebut saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai Anak Antasena di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut Mensos meninjau ruang vokasional seperti kafe dan restoran Antasena, laundri, otomotif, pertukangan, salon, sablon, kerajinan, dan industri rumah tangga.

Baca juga: Mensos teken nota kesepahaman dengan komunitas guna percepatan bantuan

Baca juga: Mensos Risma sebut realisasi anggaran Kemensos 47,26 persen


Dalam kegiatan tersebut Mensos didampingi, antara lain Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama, Kepala Balai Antasena Magelang Faisal, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.

Pemberian kursi roda dan tongkat dengan sensor suara sangat membantu bagi disabilitas agar mandiri dan tidak menggantungkan hidup serta tidak menjadi beban orang lain.

"Dengan diberikan bantuan kursi roda dan tongkat dengan sensor agar mandiri, bersihkan badan, tidak tidur terus di kasur sehingga malas gerak dan tidak produktif , " katanya.

Mensos menuturkan Kementerian Sosial akan memberikan layanan multifungsi terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di 41 balai di seluruh Indonesia.

"Dengan 41 balai multifungsi di seluruh Indonesia menjadikan PPKS tidak perlu jauh mendapatkan layanan," kata Mensos.

Menurut dia di balai itu para penerima manfaat bisa ditingkatkan dengan berbagai keterampilan (vocational), termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) tidak mampu.

"Saya kira ini penting balai multifungsi agar masyarakat bisa mendapatkan layanan yang dekat dan merasakan kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat," katanya.*

Baca juga: Bupati Alor sebut kemarahannya ke staf kemensos urusan pemerintahan

Baca juga: Kemensos siapkan pemulangan ribuan pekerja migran Indonesia bermasalah

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021