Pada set pertama, ia langsung memberikan tekanan dan bisa unggul 3-0 meski ada perlawanan ketat dari Nishikori. Faktor tenaga juga menjadi kunci Zverev mengamankan posisinya pada perempat final Roland Garros.
"Mudah-mudahan saya bisa melaluinya, masih ada tiga pertandingan tersisa di sini," kata Zverev seperti dikutip Reuters, Senin.
Sempat memberikan perlawanan ketat pada set pembuka, Nishikori mulai kewalahan meladeni pukulan menyilang menguras tenaga dari unggulan keenam Zverev yang dilancarkan di set kedua.
Baca juga: Medvedev belum terhentikan hingga perempat final Roland Garros
Baca juga: Serena dihentikan Rybakina di babak 16 besar Roland Garros
Tidak hanya kesulitan mengejar bola, Nishikori juga berulang kali menembakkan pukulan yang kurang bertenaga sehingga dengan mudah dihalau oleh Zverev.
Zverev mencetak 25 winner dan memastikan kemenangan dalam waktu satu jam 54 menit, untuk mengatur pertandingan babak delapan besar menghadapi petenis non-unggulan Alejandro Davidovich Fokina.
Ketika Zverev mencapai perempat final pada 2018 dan 2019, ia masing-masing menghadapi Dominic Thiem dan Novak Djokovic. Dengan begitu, Zverev pun diprediksi tak kesulitan menuju semifinal saat menghadapi lawan yang secara perhitungan ada di bawahnya.
Meski demikian, petenis Jerman berusia 24 tahun itu mengaku tidak akan meremehkan siapapun lawannya.
"Saya bertemu dengan Davidovich Fokina karena sebuah alasan. Dia sudah memenangkan empat pertandingan, kan? Mari kita beri dia pujian karena mereka pantas mendapatkannya. Anda tidak bisa menjadi pemain yang buruk jika sampai di perempat final Grand Slam," pungkas Zverev.
Baca juga: Pavlyuchenkova menuju delapan besar French Open sejak 2011
Baca juga: Tsitsipas tundukkan Busta menuju perempat final French Open
Baca juga: Federer mundur dari Roland Garros demi persiapan Wimbledon
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021