Fakultas Teknik Universitas Pancasila membantu masyarakat mengatasi permasalahan sampah di Pasar Tradisional Lenteng Agung Jakarta Selatan dengan memberikan pelatihan pengelolaan sampah dengan teknologi yang dikembangkan sebagai upaya pengendalian masalah lingkungan.Dengan peralatan yang kami ciptakan mampu mengolah sampah menjadi pupuk
"Walaupun masa pandemi COVID-19, kami tetap aktif membantu masyarakat. Dengan peralatan yang kami ciptakan mampu mengolah sampah menjadi pupuk," kata Dosen Magister Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila Dr. Ir. Dwi Rahmalina, MT di sela-sela pelatihan kepada Karyawan Pasar Tradisional Lenteng Agung Jakarta, Selasa.
Baca juga: Universitas Pancasila lantik Edie Toet Hendratno sebagai rektor
Untuk tahap awal, kata dia, pihaknya mempersiapkan peralatan pencacah yang akan diterapkan di lokasi Pasar Lenteng Agung.
Tahap berikutnya yang dilakukan dengan memberikan pelatihan bagi tenaga pengelola sampah di lokasi tersebut.
Alat pencacah sampah ini menerapkan teknologi pencacah sampah organik untuk proses pengolahan sampah di Pasar Lenteng Agung.
Untuk pengolahan sampah organik tersebut, katanya diperlukan peralatan pencacah sampah sehingga menghasilkan ukuran yang dibutuhkan untuk komposter agar selanjutnya dapat menghasilkan biogas.
Baca juga: PSP UP: Sosialisasi Pancasila perlu disesuaikan perkembangan zaman
Menurut dia sampah merupakan masalah bagi setiap manusia di seluruh dunia karena sampah adalah material sisa yang sudah tidak dibutuhkan lagi serta dapat memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Seiring dengan semakin tingginya populasi manusia, maka produksi sampah akan semakin meningkat.
Di Jakarta, khususnya Kecamatan Jagakarsa yang merupakan salah satu area padat penduduk, menurut data SIPSN (Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional) Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Tahun 2018. Sampah yang diproduksi mencapai 4.097 m3 per hari.
Baca juga: DPD RI dukung pembangunan lima rumah ibadah di Universitas Pancasila
Terdiri atas 0.703 m3 sampah anorganik, 2,846 m3 sampah organiK, dan 0.348 m3 sampah residu. Hal ini merupakan peluang besar untuk mengolah sampah organik dan sampah plastik menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pelatihan dilakukan Selasa (8/6), dengan peserta 10 orang karyawan Pasar Lenteng Agung. Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pancasila Dra. Hj. Dewi Tri Rahayu, MM.
Dengan Nara sumber Ir. Bambang Sulaksono, M.T. mengatakan tujuan pelatihan adalah agar pihak pengelola Pasar Lenteng Agung dapat melakukan pengelolaan sampah organik mencakup pencacahan sesuai standar (SOP), membersihkan hasil pencacahan seesuai SOP serta memahami pembuatan kompos dari hasil pencacahan.
Peralatan tersebut selanjutnya dihibahkan oleh Tim Pengabdi dari kepada pihak Pengelola Pasar Lenteng Agung untuk dapat dimanfaatkan sebagai upaya Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila berperan serta aktif dalam mengendalikan pencemaran lingkungan.
Baca juga: Universitas Pancasila gelar KKN Mandiri di tengan pandemi COVID-19
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021