Ibu kota Belgia, Brussels, sebetulnya sempat masuk dalam daftar tuan rumah EURO 2020, tetapi ketidakjelasan rencana pembangunan stadion baru membuat mereka tercoret pada 2017.
Akibatnya, Belgia yang berada di Grup B bersama Denmark, Rusia dan Finlandia harus melakukan perjalanan dengan rute Saint Petersburg-Kopenhagen-Saint Petersburg guna memainkan tiga pertandingan fase penyisihan grup.
Baca juga: Lukaku antar Belgia tutup pemanasan Euro atasi Kroasia 1-0
Baca juga: EURO 2020 di antara ambisi pembuktian dan bibit-bibit kejutan
Belgia bakal mengawali EURO 2020 menghadapi tuan rumah Rusia di Stadion Krestovsky, Saint Peterseburg, pada Sabtu (12/6). Lantas mereka harus melakukan perjalanan ke Kopenhagen demi menghadapi tuan rumah Denmark di Stadion Parken pada 17 Juni dan kembali lagi ke Saint Petersburg untuk pertandingan terakhir melawan Finlandia empat hari berselang.
"Jelas kondisi kami tidak diuntungkan karena harus melakoni laga tandang dan terus melakukan perjalanan," kata Vermaelen dilansir Reuters, Selasa.
"Pastinya kami ingin main di kandang. Keuntungan utamanya adalah Anda tidak perlu melakukan perjalanan jarak jauh. Negara lain yang kami hadapi main di kandangnya sendiri. Itu sangat disayangkan, tapi kami harus menerima keadaan," ujarnya menambahkan.
Bila mana menjadi juara Grup B, Belgia akan menjalani laga 16 besar di Sevilla, Spanyol, dan harus ke Amsterdam, Belanda, jika cuma jadi runner-up.
Skenario lainnya, jika mereka menjadi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik, maka Belgia kemungkinan akan memainkan laga 16 besar di Glasgow Skotlandia atau Bucharest Rumania.
Baca juga: Data dan fakta timnas Belgia di Euro 2020
Baca juga: De Bruyne jalani "operasi kecil" selagi timnas Belgia bersiap
Baca juga: Dejan Kulusevski positif COVID-19, absen di laga pembuka Swedia
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
