"Apapun yang terjadi kita menghadapi ledakan (kasus COVID-19). Ke depan, yang tidak henti-henti harus kita kuatkan terutama kampanye 3M, kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat masih harus kita lakukan. Di sisi lain pemerintah terus melakukan upaya penguatan testing, tracing dan treatment," kata Oscar dalam Forum Diskusi Denpasar 12 bertemakan Alarm Bahaya Ledakan Gelombang Baru dan Antisipasinya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemkes optimalkan vaksinasi lansia di fasyankes menjelang Lebaran
Oscar menuturkan strategi penanggulangan COVID-19 harus dilakukan dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam melakukan perannya masing-masing.
Pemerintah berperan dan berkomitmen terus melakukan upaya peningkatan 3T (testing, treating, tracing) atau tes, telusur dan tindakan, dan vaksinasi. Sementara masyarakat berperan penting untuk melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta mendukung vaksinasi
"Dua sisi (pemerintah dan masyarakat) ini harus saling sinergi dan menguatkan," tuturnya.
Oscar menuturkan usai libur panjang seperti Lebaran, biasanya terjadi peningkatan kasus COVID-19, dan akan mencapai puncaknya sekitar lima sampai tujuh pekan mendatang.
"Jadi, kemungkinan kenaikan kasus itu diperkirakan dan sampai puncaknya nanti di tengah dan di akhir bulan Juni. Sekarang tren lagi naik," tuturnya.
Baca juga: Kemkes: Obesitas berpotensi meningkat di masa pandemi COVID-19
Baca juga: Kemkes: Pemanfaatan GeNose bagi pariwisata disertai protokol kesehatan
Untuk itu, protokol kesehatan harus dilakukan dengan disiplin dan penanganan pandemi COVID-19 harus diperkuat termasuk kesiapan sumber daya manusia, alat, obat, dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
Dalam menghadapi COVID-19 perlu penguatan dan penegakan disiplin protokol kesehatan pada tingkat keluarga, perkantoran, pesantren, tempat wisata, pasar dan sebagainya. Kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah juga memperkuat kegiatan surveilans genomik untuk mendeteksi strain baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021