Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung upaya perpanjangan kerja sama sektor pertanian dengan Chile, karena Indonesia membutuhkan pasar dunia untuk memasarkan hasil tani dan produk lainnya.Chile memiliki peranan yang cukup penting di Amerika Latin, dengan kerja sama yang saling menguntungkan, Indonesia dapat mengembangkan ekspor pertanian ke Brasil dan negara Amerika Latin lainnya melalui Chile
"Chile memiliki peranan yang cukup penting di Amerika Latin, dengan kerja sama yang saling menguntungkan, Indonesia dapat mengembangkan ekspor pertanian ke Brasil dan negara Amerika Latin lainnya melalui Chile," tutur LaNyalla, saat kunjungan kerja di Jawa Timur, Kamis.
Senator asal Jawa Timur ini mengakui bahwa peluang ekspor Indonesia dalam kerja sama itu adalah ekspor buah-buahan khas tropikal.
"Indonesia bisa memanfaatkan buah-buahan tropikal khas Indonesia, seperti nanas, anggur, dan produk rempah-rempah. Pasar Chile sangat terbuka untuk komoditas tersebut, selain tentunya komoditas peternakan seperti daging sapi, unggas hingga babi," kata LaNyala yang juga mantan Ketua Kadin Jatim tersebut.
Namun, dia mengingatkan agar aktivitas ekspor-impor dilakukan secara transparan kepada petani penghasil buah-buahan tropikal.
"Transparansi dibutuhkan agar petani dapat mengembangkan jenis-jenis yang dibutuhkan serta meningkatkan kuantitas dan kualitas," katanya.
Selain itu, kata LaNyalla, petani harus merasakan harga yang pantas dari kegiatan ekspor buah tropikal.
"Jika petani tidak merasakan harga yang pantas, berarti upaya peningkatan kesejahteraan petani hanya akan menjadi mimpi semata," katanya.
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menjajaki perpanjangan kerja sama perdagangan di sektor pertanian dengan Chile. Rencana perpanjangan kerja sama itu dilakukan untuk jangka waktu tiga tahun ke depan.
Sebagaimana diketahui, hubungan kerja sama Indonesia-Chile akan berakhir pada November 2021. Untuk itu, perpanjangan kerja sama kedua negara kembali dibahas untuk semakin memperkuat hubungan bilateral di sektor perdagangan, dalam hal ini ekspor-impor pertanian.
Chile merupakan pintu masuk ekspor pertanian Indonesia ke Amerika Latin. Potensi ekspor yang bisa dilakukan Indonesia dalam kerja sama tersebut antara lain ekspor buah-buahan khas tropikal seperti nanas, anggur dan produk rempah-rempah.
Sebagai catatan, neraca perdagangan Indonesia-Chile pada 2020 surplus sekitar 800 ribu dolar AS. Adapun total nilai perdagangan sektor pertanian kedua negara di tahun lalu mencapai 26,9 juta dolar AS.
Ekspor utama pertanian Indonesia ke Chile antara lain produk kelapa sawit senilai 5,3 juta dolar AS, obat hewan 3,4 juta dolar AS, serta nanas dengan nilai 1,9 juta dolar AS.
Baca juga: Mendag percepat penyelesaian perundingan perdagangan jasa dengan Chile
Baca juga: Kemenlu ajak pelaku usaha Kepri sasar pasar Amerika Latin
Baca juga: LPEI jajaki potensi ekspor Indonesia ke Amerika Latin, Karibia
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021