Dalam diskusi virtual tentang fenomena kerentanan yang dipantau dari Jakarta, Jumat, Siti menjelaskan bahwa sarkopenia atau kondisi degenerasi otot serta kerentaan sering kali tidak terdeteksi pada orang lansia.
"Akibatnya keduanya sangat berkaitan dengan morbiditas yaitu timbulnya penyakit-penyakit dan mortalitas atau kematian. Padahal keduanya bisa diperbaiki, kalau kita bisa menemukenali secara dini," jelas dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan geriatri di RS Cipto Mangunkusumo itu.
Baca juga: Pakar Gerontologi peringatkan risiko fenomena kerentaan pada lansia
Kerentaan sendiri adalah suatu kondisi di mana terdapat peningkatan kerentanan untuk mengalami ketergantungan atau kematian terhadap lansia jika mengalami stressor.
Kondisi kerentaan sendiri klasifikasinya adalah orang lansia yang memiliki ketergantungan atau dependensi dan mengidap berbagai penyakit, tidak dapat lagi mandiri. Hal itu berbeda dengan lansia sehat yang independen dan memiliki kondisi kognitif serta kapasitas fungsional yang baik.
"Dari mereka-mereka yang mengalami frailty atau pre-frailty itu mereka bisa dikembalikan ke kondisi yang lebih baik tapi memang harus dikenali dengan sedini mungkin," ujar Ketua PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) itu.
Kerentaan sendiri bisa diukur dengan cara-cara yang tidak terlalu sulit dengan beberapa indikator, yaitu cara akumulasi defisit dan fenotipe.
Beberapa indikator sederhana yang bisa menjadi tolak ukur kerentaan seperti kriteria kelelahan dengan contoh pengukur apakah lansia itu mengalami kelelahan dalam empat pekan terakhir, kriteria daya tahan dengan tolak ukur apakah lansia tersebut mengalami kesulitan naik 10 undakan tangga secara mandiri dan kriteria kecepatan dengan pengukur apakah mengalami kesulitan berjalan beberapa ratus meter sendiri.
Selain itu terdapat pula kriteria penyakit yang diukur lewat apakah lansia melaporkan lima atau lebih penyakit dan kriteria penurunan berat badan dalam 12 bulan terakhir.
Baca juga: Dokter: Perlu edukasi masif naikkan partisipasi lansia ikut vaksinasi
Baca juga: Pakar: Asupan nutrisi dan gaya hidup kunci hidup sehat lansia
Baca juga: Alasan waktu tidur pada lansia lebih sedikit daripada orang dewasa
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021