Berbeda dengan kafe lainnya, Perempuan Tani HKTI berkomitmen menggunakan hasil bumi para petani lokal dalam menunya, selain itu juga sekaligus memasarkan produk-produk perempuan yang menjadi pelaku usaha pertanian.
“Perempuan Tani berpikir keras agar kehadirannya bisa lebih bermanfaat dan dirasakan langsung bagi masyarakat, salah satunya dengan membuka Kopi Perempuan Tani,” kata Pendiri Kopi Perempuan Tani Dian Novita Susanto dalam keterangannya, dikutip Sabtu.
Baca juga: Rekomendasi camilan khas Belanda untuk temani akhir pekan
Dian mengatakan berdirinya Kopi Perempuan Tani dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19 yang membuat roda usaha mikro pertanian hampir mati.
Di Kopi Perempuan Tani, pelaku usaha pertanian dan usaha lainnya mendapat tempat untuk mempromosikan produk mereka. Di sana juga menjadi tempat transaksi bisnis produk-produk yang dihasilkan petani di seluruh Indonesia.
Produk-produk mereka pun digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan menunya, seperti nanas, pakcoy, beras, dan kopi.
Urusan menu, Kopi Perempuan Tani menyajikan makanan-makanan nusantara seperti nasi hijau kemangi, nasi campur perempuan tani, hingga soto tangkar.
Namun ada juga menu internasional yang dipadukan dengan bumbu nusantara seperti spageti bumbu bali. Makanan-makanan tersebut dibanderol dengan harga Rp50.000 hingga Rp70.000.
Menariknya, Kopi Perempuan Tani juga menawarkan aneka jamu untuk pembeli seperti temulawak, beras kencur, kunyit asam, hingga minuman jahe. Jamu-jamu ini dapat dipesan dengan harga Rp40.000.
Lalu bagaimana dengan menu kopinya? Kopi Perempuan Tani menawarkan kopi yang berasal dari Indonesia. Menu untuk bulan ini adalah kopi kamojang dari Jawa Barat. Kopi lokal tersebut juga diolah menjadi menu lain seperti espresso, americano, picollo, hingga cappuccino.
Selain itu, ada juga menu kopi signature lainnya yang menjadi ciri khas kafe ini yaitu harum manis. Harum manis adalah kopi yang dicampur dengan air soda dan sirup mangga. Kemudian ada taniccino yang mengombinasikan kopi dengan susu segar, cokelat, dan es krim.
Ada juga menu kopi susu pandan wangi dan madu latte sebagai menu signature mereka.
Dian berharap kafe ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul anak muda tetapi juga menjadi tempat diskusi dan pengembangan usaha. Adapun, keuntungan dari Kopi Perempuan Tani ini juga akan disisihkan untuk membantu petani Indonesia.
“Kopi Perempuan Tani sebagai wadah gerakan ekonomi juga akan akan mendistribusikan keuntungan sebanyak 5 persen untuk membantu para petani dan pelaku UMKM,” tambah dia.
Baca juga: Mereka yang bangkit dari pandemi COVID-19
Baca juga: Konsultan kuliner beri kiat olah aneka format susu, bubuk hingga cair
Baca juga: Kiat agar "startup" kuliner bertahan dan bertumbuh di masa pandemi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021