Austria lebih difavoritkan menang daripada negara Balkan kecil itu, akan tetapi penampilan mereka di turnamen ketika menjadi tuan rumah bersama pada 2008 dan di Prancis pada 2016 berakhir dengan dua hasil imbang dan empat kekalahan.
"Kami memiliki atmosfer yang sangat bagus dan kami telah menunggu selama satu tahun untuk ini," kata pelatih timnas Austria Franco Foda di sesi jumpa pers virtual pralaga seperti dikutip Reuters, Sabtu.
"Saya tidak merasakan tekanan dan hal itu mengatakan kepada itm dan para pemain bahwa kami bisa membuat sejarah besok dan itu adalah tujuan kami," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Data dan fakta timnas Austria di Euro 2020
Baca juga: Walau debutan, Finlandia dan Makedonia Utara bukan pelengkap EURO 2020
Setelah mendapatkan kemerdekaan dari bekas negara Yugoslavia pada 1991, Makedonia Utara belum pernah tampil di panggung utama sebelum kemenangan 1-0 atas Georgia di final playoff via National League mendorong mereka masuk ke turnamen.
"Kami tahu kekuatan lawan kami. Mereka cepat bertransisi dan memanfaatkan kesalahan. Kami harus fokus dalam bagaimana kami membangun permainan kami," kata Foda.
"Kami sangat ingin memenangi pertandingan itu, kemudian kami bisa lanjut dan menentukan tujuan yang lain," tuturnya melengkapi.
Akan tetapi, Foda mengatakan striker Marko Arnautovic, yang baru saja pulih dari cedera, belum bisa dipastikan akan bermain sejak awal atau diturunkan lebih larut.
"Tergantung pelatih untuk menentukan," katanya setelah pemain depannya itu menyatakan dirinya fit.
"Dia berlatih hanya dua kali sebelum (pertandingan persahabatan) dengan Slovakia pekan lalu. Dia bermain 25 menit... Kita akan lihat," tutupnya.
Ukraina dan Belanda juga menghuni Grup C.
Baca juga: Austria imbang 0-0 lawan Slovakia di pemanasan terakhir sebelum EURO
Baca juga: Ukraina segan kepada Belanda
Baca juga: Skuad Belanda tidak akan ikut-ikutan berlutut di laga pembuka
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021