Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan telah berhasil menyelesaikan pembangunan 656 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.penyelesaian 656 unit Sarhunta sebagai dukungan terhadap Daerah Wisata Super Prioritas Labuan Bajo
"Program Sarhunta dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keswadayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi destinasi pariwisata prioritas," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Ia mengemukakan bahwa dengan adanya Sarhunta di Labuan Bajo diharapkan bisa mendorong geliat pariwisata sekaligus meningkatkan perekonomian serta mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat.
Untuk melaksanakan hal tersebut, ujar Khalawi, diperlukan pemenuhan akses bagi masyarakat terhadap rumah sebagai pendukung kegiatan pariwisata.
Sarhunta, lanjutnya, dibangun sebagai upaya mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antarbangunan sekaligus penataan lingkungan berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
Guna melaksanakan kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal perumahan juga telah menyiapkan petunjuk pelaksana kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Untuk Usaha Pondok Wisata (Homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
“Lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Usaha Pondok Wisata (Homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung KSPN tahun 2020 dilaksanakan di lima destinasi pariwisata prioritas, terdiri atas Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang," papar Dirjen Perumahan.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Yublina D Bunga menyatakan, penyelesaian 656 unit Sarhunta sebagai dukungan terhadap Daerah Wisata Super Prioritas Labuan Bajo.
"Kami sudah menyelesaikan pembangunan 656 unit Sarhunta di Labuan Bajo. Jumlah anggarannya sekitar Rp53,02 miliar," ungkapnya
Ia menuturkan, tujuan pelaksanaan Program Sarhunta adalah untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas huniannya menjadi lebih layak huni dan wisatawan baik lokal maupun internasional untuk menikmati keindahan alam di Labuan Bajo dengan fasilitas pariwisata premium.
“Balai P2P Nusa Tenggara II sebagai perwakilan dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di wilayah Nusa Tenggara Timur Bersama pemerintah daerah setempat bekerja sama untuk menata kawasan ini jadi kawasan pariwisata premium dengan mengubah rumah-rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi homestay sehingga para wisatawan bisa tinggal di sini,” ujarnya.
Sebagai informasi, Program Sarhunta ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur Balai P2P Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR sejak tahun 2020 di Labuan Bajo. Pelaksanaanya dilakukan di dua daerah yakni Kabupaten Manggarai Barat tersebar di empat kecamatan dan 12 kelurahan/desa serta Kabupaten Manggarai di satu kecamatan dan empat desa.
Baca juga: Tarian animal pop komodo upaya promosi parekraf Labuan Bajo
Baca juga: Mawatu, kawasan wisata terpadu Labuan Bajo mulai digarap
Baca juga: Gubernur NTT: Kopi Manggarai enak sekali
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021