Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Poppy Oktadiyani saat dihubungi lewat telepon pada Minggu menjelaskan bahwa 142 sukarelawan mengumpulkan 828 kilogram sampah di jalur pendakian Ciputri dan 295,5 kilogram sampah di jalur pendakian Cibodas.
"Sampah plastik yang paling banyak, seperti botol bekas air mineral, bungkus mi instan, dan kaleng," katanya.
"Sampah tersebut ditinggalkan pendaki. Padahal sebelum naik sudah diwajibkan bagi pendaki untuk membawa kembali sampah yang mereka bawa," ia menambahkan.
Relawan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Niko Rastagil mengatakan bahwa pemandu dan petugas taman nasional sudah selalu mengingatkan pendaki supaya tidak meninggalkan sampah di kawasan taman nasional.
"Kami selalu ingatkan pendaki agar tidak meninggalkan sampah sekecil apa pun, terlebih sampah plastik," katanya.
Ia mengemukakan, pendaki gunung dan pencinta alam semestinya peduli pada kebersihan dan kelestarian lingkungan.
"Jangan sampai mereka mengaku pencinta alam tapi meninggalkan sampah," kata Niko.
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango akan menggencarkan kampanye budaya bersih ke pendaki supaya mereka tidak lagi meninggalkan sampah saat melakukan pendakian.
"Kami mengimbau bagi pendaki untuk membawa kembali sampahnya saat turun agar kelestarian dan kebersihan jalur pendakian tetap terjaga," kata Poppy.
Baca juga:
Jalur pendakian Gunung Gede Pangrangro ditutup hingga 17 Mei
TNGGP buka kembali jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021