Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan ada sinergi antara kebijakan Kementerian BUMN dengan komunitas-komunitas yang ada di BUMN seperti Forum Human Capital Indonesia (FHCI).sejak awal saya ingin ada perubahan antara FHCI dan Kementerian BUMN ada kedekatan. Bukan hanya dua institusi yang tidak pernah saling bicara dan tidak memiliki program sama-sama, walaupun masing-masing punya program
"Sejak awal ketika saya bicara Forum Human Capital Indonesia (FHCI), saya ingin ada keseimbangan antara kebijakan Kementerian BUMN dengan kebijakan komunitas itu harus sinergi," ujar Erick Thohir dalam acara virtual bertema Erick Thohir Menyapa - Fast Break Menuju Generasi Emas BUMN di Jakarta, Senin.
Menurut Erick, Kementerian BUMN tidak bisa menjadi menara gading, komunitasnya tidak didengarkan, atau komunitas dengan segala independensinya tidak mau bersinergi dengan Kementerian BUMN.
"Ini yang saya melihat sejak awal saya ingin ada perubahan antara FHCI dan Kementerian BUMN ada kedekatan. Bukan hanya dua institusi yang tidak pernah saling bicara dan tidak memiliki program sama-sama, walaupun masing-masing punya program," katanya.
Menteri BUMN juga menginginkan ada terobosan terkait jumlah Srikandi atau kepemimpinan perempuan yang menduduki posisi-posisi penting serta pimpinan di BUMN.
"Kenapa? Saya ini latar belakangnya dari olahraga, di dunia olahraga di organisasi internasionalnya memang implementasi kesetaraan gender ini bagus dan ibu R.A. Kartini serta Dewi Sartika pun sedari dulu sudah menyuarakan hal tersebut. Banyak wanita Indonesia kalau diberikan kesempatan bisa muncul," kata Erick.
Dia juga menambahkan bahwa sama halnya juga kalau bicara mengenai generasi muda atau milenial Indonesia. Banyak sekali contoh di era digital saat ini di mana banyak pengusaha sukses dari Indonesia maupun internasional dari kalangan generasi milenial.
"Kita tidak boleh stagnan, ini yang saya juga secara terbuka saya bicara dengan para pimpinan yang ada di BUMN, ayo kondisi pasca Covid-19 saat ini terjadi perubahan yang luar biasa besar maka dari itu kita harus beradaptasi," ujarnya.
Erick meminta kepada para pemimpin BUMN harus legowo dalam arti memberikan kesempatan kepada anak muda Indonesia, pemimpin perempuan Indonesia untuk menjadi bagian. Bagi Erick, memimpin itu ada batas waktunya, tetapi yang paling penting bagaimana bisa menerapkan fondasi apa yang dilakukan harus ada keberlanjutan atau sustainability. Sebagai pemimpin, lanjut Erick, harus membuat warisan yang baik serta ada keberlanjutan.
"Ini yang saya minta dengan hormat kepada para direktur utama BUMN bahwa program ini (kepemimpinan wanita dan milenial) harus didukung. Tetapi generasi mudanya juga harus memiliki track record atau riwayat yang benar. Ini yang saya mau tadi perubahan signifikan di perusahaan BUMN dan Kementerian BUMN. Saya berharap ini bukan hal simbolik, namun sesuatu yang harus diimplementasikan. Saya ingin program ini benar ada dan terwujud," ujar Erick Thohir.
Baca juga: Erick: Pemimpin BUMN harus punya model bisnis yang berubah pasca-COVID
Baca juga: Erick targetkan sistem "talent pool" SDM BUMN terintegrasi tuntas 2021
Baca juga: Erick Thohir dorong BUMN perbesar atensi bagi pelajar dan perempuan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021