"Belajar sambil bekerja bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kedisiplinan, motivasi tinggi, serta kemampuan berupaya tidak kenal lelah," kata Dubes Suryo Pratomo dalam keterangan yang diterima di Batam, Senin.
PMI itu lulus dari berbagai program studi, yaitu 10 orang pada Sastra Inggris bidang minat penerjemahan, empat orang pada manajemen, dua orang pada akuntansi dan seorang pada Ilmu Komunikasi.
Baca juga: UT wisuda sarjana 17 pekerja migran di Singapura
Baca juga: UT kembangkan ekosistem digital pendidikan daring
Saat ini, terdapat 224 mahasiswa UT di Singapura yang tengah menuntut ilmu di berbagai program studi. Sebagian besar mereka adalah PMI.
Kepada wisudawan, Dubes mengingatkan wisuda bukanlah merupakan tujuan akhir. Namun, titik awal untuk melakukan lompatan jauh ke depan.
Hal senada juga diungkapkan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek RI, Prof Nizam yang menyatakan dibutuhkan determinasi yang tinggi dan upaya yang besar untuk terus belajar di tengah kesibukan bekerja sehari-hari.
Dirjen Dikti menyampaikan apresiasi terhadap UT yang memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat Indonesia di berbagai negara di luar negeri dengan metode pembelajaran daring.
Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan, UT berperan aktif membangun bangsa melalui akses pendidikan tinggi selama 36 tahun, sesuai dengan motto making higher education open to all atau membuat pendidikan tinggi terbuka untuk semua pihak.
"UT hadir memberikan akses pendidikan tanpa kendala uang, waktu, dan teknologi," ujar Rektor UT.
PMI memperlihatkan kekuatan tekad dan komitmen dalam meningkatkan potensi dan daya saing mereka dengan bergabung di UT sambil bekerja di Singapura.
Kemauan keras mereka semestinya dapat ditiru dan diikuti oleh warga Indonesia lainnya khususnya WNI di Singapura.
Dalam kesempatan yang sama, Atase Pendidikan RI untuk Singapura Veronica Enda Wulandari menyatakan UT berperan besar memberikan kontribusi menciptakan SDM unggulan Indonesia dan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada tiga lulusan terbaik yaitu kepada Niken Umaroh jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,41, Wahidah Istiqomah jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,41, dan Solekha jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,05.
Wahidah Istiqomah yang ditunjuk sebagai perwakilan wisudawan menyampaikan pengalaman selama mengenyam pendidikan di UT mengajarkan mereka untuk menjadi pribadi yang kritis, percaya diri, dan dapat menjadi lulusan yang berdaya saing tinggi.*
Baca juga: Wapres harap UT sempurnakan kualitas pendidikan
Baca juga: 86 pekerja migran Indonesia di Hong Kong gondol gelar sarjana
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021