Perpanjangan tersebut memberi Brazil lebih banyak waktu untuk menggunakan pengiriman pertama yang akan tiba pekan ini.
Sebanyak 3 juta dosis vaksin akan berakhir pada 27 Juni, tetapi sekarang Brazil telah mengikuti Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (AS) dalam memperpanjang tanggal kedaluwarsa satu setengah bulan.
Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga mengatakan vaksin akan tiba pada Rabu (16/6), sehari lebih lambat dari yang dia katakan minggu lalu.
Baca juga: Brazil restui vaksin Sputnik V buatan Rusia
Baca juga: Brazil hentikan penggunaan vaksin COVID AstraZeneca pada ibu hamil
Brazil menandatangani perjanjian dengan laboratorium Belgia milik J&J Janssen untuk menerima 38 juta dosis untuk pengiriman pada kuartal terakhir tahun ini, sehingga gelombang pengiriman pertama tiba lebih awal dari yang direncanakan, katanya kepada komisi penyelidikan Senat pekan lalu.
Komisi Senat sedang menyelidiki pemerintah atas keterlambatan dalam mengamankan vaksin tepat waktu.
Para politisi mengatakan keterlambatan itu disebabkan atas pandangan anti vaksin Presiden Jair Bolsonaro.
Brazil telah dilanda wabah COVID-19 paling mematikan kedua di luar Amerika Serikat dan berada di belakang sebagian besar negara dalam memvaksin populasinya yang berjumlah 210 juta.
Sejauh ini hanya 24,7 persen orang Brazil yang telah divaksin dengan satu dosis, terutama CoronaVac, yang dibuat oleh Sinovac Biotech Ltd China, dan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Pfizer Inc. Kurang dari setengahnya telah menerima dua dosis.
Brazil kini telah mencatat 17.412.766 kasus virus corona sejak pandemi dimulai, dalam wabah terburuk ketiga di dunia di luar Amerika Serikat dan India.
Sebanyak 487.401 orang telah meninggal karena COVID-19 di Brazil, menurut data kementerian.
Sumber : Reuters
Baca juga: Brazil pertimbangkan perpanjang tanggal kedaluwarsa vaksin COVID J&J
Baca juga: Presiden Brazil berencana perbolehkan penerima vaksin tak pakai masker
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021