Preman dan pelaku pungutan liar lainnya perlu mendapat pembinaan setelah menjalani hukuman agar mereka memiliki kemampuan mencari uang dengan cara yang baik, kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.Para preman itu harus diberikan pembinaan, bila perlu diberikan juga pembekalan
"Para preman itu harus diberikan pembinaan, bila perlu diberikan juga pembekalan," tutur LaNyalla dikutip dari keterangan tertulis-nya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan aparat penegak hukum bertugas memberantas premanisme dan pungutan liar yang meresahkan masyarakat. Namun, langkah yang lebih penting kemudian bagaimana mereka tidak lagi mengulang perbuatannya.
Oleh karena itu, selain pemberian hukuman yang bertujuan menciptakan efek jera, pemerintah juga perlu memikirkan cara bagaimana mereka berdaya dan mampu mencari uang dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan perundang-undangan.
"Harus ada efek jera untuk para preman. Mereka harus sadar jika ulah mereka itu merugikan masyarakat. Di titik itu, pemerintah harus hadir memberi pembinaan sehingga penanganan-nya tidak hanya dirazia, dihukum, kemudian dilepas lagi," ujar LaNyalla.
Baca juga: Polri bekuk 3.823 orang terlibat premanisme dan pungli
Baca juga: Polisi Gresik tangkap lima pemalak sopir truk kawasan Pantura Jatim
Dalam keterangan yang sama, Ketua DPD RI itu juga mengapresiasi kinerja kepolisian dalam upaya memberantas premanisme dan pungli.
"Apresiasi harus diberikan kepada Polri yang berusaha memberantas premanisme yang selalu meresahkan. Para preman ini kerap melakukan pemalakan terhadap sopir truk yang membawa barang-barang ke pasar di beberapa kota seperti Banten, jalur Pantura (Pantai Utara Jawa, red), sampai Gresik,” ucap LaNyalla.
Walaupun demikian, ia mendorong kepolisian mengusut tuntas akar dari pungli dan aksi premanisme, terutama menyangkut dalang atau orang-orang di belakang para pelaku.
"Jika tidak (diusut, red), maka aksi mereka akan merebak kembali setelah mereka mulai merasa aman dari razia penertiban," kata dia menambahkan.
Berawal dari keluhan para sopir truk kepada Presiden RI Joko Widodo terkait masih maraknya pungli minggu lalu, kepolisian di berbagai daerah gencar menangkap para preman dan pelaku pungutan liar.
Di Jawa Timur, misalnya, Kepolisian resor Kabupaten Gresik menangkap lima preman pelaku pungli yang korbannya sebagian besar sopir truk di jalur Pantura, Jawa Timur.
Sementara itu, Tim Gabungan Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Pelabuhan Tanjung Priok juga telah menangkap 49 preman yang diduga terlibat pungli di area Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca juga: Kapolri akan tegur kapolda dan kapolres yang tidak atasi premanisme
Baca juga: Kapolri instruksikan seluruh Polda berantas premanisme
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021