"Setelah Lebaran dengan adanya kata-kata tentang work from Bali, kemudian bonafitnya work from Bajo terjadi peningkatan kunjungan sampai 38 persen terkhusus ke Taman Nasional Komodo," kata Shana di Labuan Bajo, Rabu.
Pada 2019, BOPLBF mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 256 ribu orang. Lalu menurun sebanyak 83 persen menyisakan 44 ribu wisatawan saat pandemi COVID-19 merebak sepanjang 2020.
Baca juga: BPOLBF: Turis akan nikmati wajah baru Labuan Bajo
Adapun kebijakan bekerja dari Bajo telah meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 60 ribu orang dibanding data tahun lalu.
Shanas menjelaskan kebijakan work from Bajo tersebut dapat memberikan pertumbuhan positif terhadap perekonomian di Labuan Bajo yang terdampak pandemi COVID-19.
Selain narasi tentang bekerja dari Bajo, lanjut Shana, aktivitas vaksinasi yang marak dilakukan pemerintah dan perusahaan-perusahan swasta di banyak daerah membuat orang-orang mulai berpikir untuk melakukan kegiatan di luar rumah terutama ke destinasi wisata.
Baca juga: PLN jamin keandalan pasokan listrik di Labuan Bajo
Dalam menyambut kedatangan wisatawan ke Labuan Bajo pasca pandemi COVID-19, BOPLBF sedang menyiapkan lima zona yang akan menjadi destinasi relevan yang ditargetkan rampung tahun ini.
Kelima zona tersebut berupa bangunan Puncak Waringin, Batu Cermin, pendestrian premium yang menghubungkan jalan Soekarno Hatta atas dan bawah, water from city, hingga penataan kawasan peti kemas.
"Setelah COVID-19 nanti tidak hanya wisatawan baru yang mau datang ke sini, saya yakin wisatawan yang pernah datang juga penasaran melihat wajah Labuan Bajo baru," ujar Shana.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021