"Batalion Guru ini sebagai gerakan bagi tenaga pengajar untuk ikut dan berkontribusi secara luas dan masif agar bisa memberikan semangat kepada masyarakat untuk bisa mengendalikan diri, menjaga dan saling melindungi dari bahaya COVID-19," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, mengedepankan prokes, sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Dan untuk menerapkannya perlu melibatkan semua pihak terkait, termasuk guru.
"Ini menjadi bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang bergerak serentak dan kepong bakol (gotong royong) melawan penyebaran COVID-19 dan diharapkan dapat terus mengakar ke berbagai kalangan.
Muda mengatakan, selama ini, keterlibatan guru dalam pencegahan COVID-19 sudah dilakukan, namun masih sebatas dalam hal edukasi. Kemudian, berdasarkan perkembangan yang terjadi saat ini, Muda menginginkan kaum muda (pelajar, red) harus ikut memiliki kepedulian untuk melindungi orang-orang di sekitarnya.
"Ini yang menjadi dasar inisiasi keinginan agar guru juga dilibatkan secara aktif untuk memperkuat para murid di setiap titik penjuru kecamatan dan desa untuk benar-benar diberikan pemahaman," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua PGRI Kubu Raya, M. Ayub menyampaikan keinginan para guru untuk bergerak dalam pencegahan COVID-19 yang dilatarbelakangi dengan rasa kepedulian kaum guru terhadap pandemi yang sampai saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda kapan berakhirnya.
Ayub meminta, sebagai organisasi profesi yang menaungi para guru, PGRI mesti menjadi teladan bagi masyarakat bagaimana berperilaku hidup sehat dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah maupun satgas COVID-19 di pusat hingga daerah.
"Jangan menjadi contoh yang tidak baik dengan melalaikan rambu-rambu dalam pencegahan yang ada," kata Ayub.
Selaku pimpinan tertinggi PGRI di tingkat kabupaten, Ayub juga mengajak agar PGRI dan Guru ikut aktif dalam aktivitas pencegahan penyebaran COVID-19.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suharso memiliki keyakinan jika guru-guru digerakkan secara massif, tentu upaya bersama untuk pencegahan COVID bisa menyebar ke berbagai penjuru.
"Guru sudah memiliki insting edukasi kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan keterlibatan mereka dalam batalion ini, tentu kesadaran masyarakat bisa dibangun," katanya.
Baca juga: Kabupaten Bogor batal gelar PTM saat kasus COVID-19 kembali melonjak
Baca juga: Anies putuskan zona merah Jakarta tidak gelar pembelajaran tatap muka
Baca juga: Meski pandemi, Papua siap laksanakan pembelajaran tatap muka
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021