Vaksin itu sedang menantikan persetujuan National Administration of Medicines, Food and Medical Technology (ANMAT) dan Gamaleya Institute Rusia untuk peluncurannya, demikian diunggah Richmond di Twitter.
"Kami mengapresiasi kerja keras staf kami untuk mencapai tujuan pertama ini, dan melanjutkan komitmen kami untuk mewujudkan produksi vaksin lokal," katanya.
Argentina terlambat meluncurkan program vaksinasi COVID-19. Baru ada sekitar 18 juta dosis yang telah diberikan hingga saat ini di negara itu. Hanya sedikit lebih dari 3,5 juta orang yang telah mendapatkan dosis lengkap.
Vaksin COVID-19 yang kini digunakan di Argentina adalah Sputnik V, AstraZeneca, Sinopharm. Sebelumnya, CoviShield juga digunakan.
Sejauh ini, tercatat 88.247 korban meninggal COVID-19 di negara tersebut.
"Hari ini kita merayakan pencapaian baru dalam pembuatan Sputnik V," kata Menteri Produksi dan Tenaga Kerja Argentina Matias Kulfas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dengan lebih dari 80.000 kematian, Argentina berjuang atasi COVID-19
Baca juga: Argentina laporkan kenaikan tertinggi kasus harian COVID-19
Baca juga: Argentina berharap dapat 10 juta dosis vaksin Sputnik Rusia
Vaksin COVID-19 nonaktif buatan China masuki uji coba tahap 3 di Argentina
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021