"Kami berupaya supaya kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi mengingat pandemi dan lonjakan kasus," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Muhammad Helmi di Setiabudi, Senin.
Helmi menjelaskan total jumlah tenaga medis di Jakarta Selatan berdasarkan data sasaran vaksinasi tenaga medis tahap awal mencapai sekitar 23 ribu orang.
"Tapi tentunya jumlahnya terus bertambah, perkiraan 23 ribu sampai 30 ribu sesuai sasaran vaksinasi sebelumnya itu 23 ribu," imbuh Helmi.
Adapun dukungan tenaga kesehatan yang diajak kolaborasi untuk mendukung vaksinasi massal itu di antaranya Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional, dan Ikatan Dokter Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, juga ada perguruan tinggi di antaranya dengan Universitas Binawan di Jakarta Timur.
Selama ini, kegiatan vaksinasi dilaksanakan oleh petugas medis dari Puskesmas, RSUD, rumah sakit swasta, dan klinik kesehatan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengunjungi Universitas Binawan di Jakarta Timur pada Kamis (17/6) untuk membangun sinergi penanganan COVID-19 terutama untuk vaksinasi.
Rektor Universitas Binawan Illah Sailah mengatakan pihaknya akan mengerahkan lima orang dosen sebagai vaksinator dan 25 orang mahasiswa sebagai tenaga pendukung.
Para dosen tersebut merupakan dosen yang sudah memiliki sertifikat vaksinator untuk diperbantukan ke sejumlah titik vaksinasi.
Kolaborasi itu diharapkan mendukung upaya Pemkot Jakarta Selatan yang sedang menggenjot vaksinasi dengan target sekitar 21 ribu vaksinasi per hari.
Pemkot Jaksel menargetkan hingga 17 Agustus 2021, sebanyak 1,17 juta warga berusia 18-59 tahun di Jakarta Selatan sudah tervaksinasi.
Baca juga: Pemprov DKI targetkan 100 ribu vaksinasi COVID-19 per hari
Baca juga: Tren kasus COVID-19 di DKI Jakarta naik signifikan
Baca juga: Pemprov DKI vaksin 1.846 orang di Rusun Marunda
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021