"Vaksinasi untuk penyandang disabilitas diprioritaskan, mengingat kelompok rentan ini diprioritaskan agar kesehatannya pulih dan perekonomiannya bisa dibantu dan bangkit kembali," ujar Angkie Yudistia saat bertemu dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Kota Denpasar, Bali, Senin (21/6).
Ia mengatakan, pemerintah melalui Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/598/2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Bagi Masyarakat Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Dengan adanya surat tersebut diharapkan para kepala daerah dapat mengimplementasikan kebijakan tersebut dengan memprioritaskan penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Stafsus Presiden minta Jatim prioritaskan vaksinasi disabilitas
"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 terdapat lebih dari 30 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Oleh karena itu pemberian vaksinasi kepada penyandang disabilitas harus menjadi prioritas," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Angkie dan Wagub Bali membahas sejumlah hal tentang disabilitas terutama rencana vaksinasi untuk disabilitas, termasuk pembentukan Komisi Nasional Disabilitas atau KND.
Angkie Yudistia menambahkan, kunjungan kerja itu merupakan bagian dari sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk menyosialisasikan berbagai program pemerintah ke daerah.
"Pertemuan hari ini sebagai bentuk sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada tanggal 3 Desember 2020 Hari Disabilitas Nasional mengatakan, penyandang disabilitas jangan sampai tertinggal disetiap program pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan vaksinasi COVID-19 untuk penyandang disabilitas menjadi perhatian khusus Pemprov Bali.
Guna mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk disabilitas, pihaknya bekerja sama dengan komunitas penyandang disabilitas di daerah tersebut.
"Jadi tidak ada warga kami (penyandang disabilitas) yang tidak divaksin. Nah persoalannya kalau belum ada yang divaksin lebih dikarenakan tensinya tinggi atau punya penyakit yang berat," katanya.
Baca juga: Stafsus Presiden harap penyandang disabilitas dapat vaksin COVID-19
Baca juga: Stafsus Presiden: Indonesia miliki Komnas Disabiliitas pada Desember
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021