Fadel, saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis, berpendapat cara-cara mengelola sektor pertanian masih perlu dibenahi, karena sistem yang bekerja saat ini tidak mengedepankan kerja sama yang kuat antara kelompok petani dan pemerintah daerah.
“Saya berpendapat konsep itu salah. Konsep itu membuat pertanian tidak maju dan mandek. Konsep itu tidak membuat petani memperoleh pendapatan yang cukup,” kata Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini.
Padahal, menurut Fadel, Kabupaten Polewali Mandar punya potensi pertanian dan sumber daya petani yang memadai. Pertanian,lanjutnya, dapat jadi sektor yang diandalkan untuk pemulihan ekonomi di Sulawesi Barat setelah terdampak pandemi COVID-19.
Baca juga: DPD RI dukung perpanjangan kerja sama pertanian Indonesia-Chile
Oleh karena itu, tata kelola sektor pertanian perlu dibenahi, sebut Fadel. Ia menerangkan kepala daerah, yakni gubernur, dan bupati bertanggung jawab mencari pasar produk pertanian.
Kepala daerah juga harus berperan menetapkan harga jual produk pertanian, ujar Fadel sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.
“Pertanian bukan hanya urusan petani, tetapi juga pemerintah daerah. Pemda jangan hanya menghabiskan anggaran, tetapi juga harus ikut meningkatkan pendapatan rakyat. Ukuran keberhasilan (pemda, Red) adalah jika pendapatan rakyat meningkat,” terang Fadel.
Ia mengusulkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dapat mencontoh keberhasilan Provinsi Gorontalo yang menjadikan pertanian jagung sebagai tulang punggung utama perekonomian.
Baca juga: Ketua DPD RI puji program pertanian Pesantren Al-Fatih Pamekasan
Dalam kegiatan sosialisasi itu, yang berlangsung berkat kerja sama MPR RI dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Fadel mengingatkan Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan, yaitu pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah mempercepat pemberian vaksin ke seluruh rakyat Indonesia, termasuk warga di Sulawesi Barat.
Sosialisasi Empat Pilar merupakan agenda rutin yang dijalankan oleh MPR RI demi mengingatkan kembali pentingnya mengamalkan nilai-nilai kebangsaan sebagaimana termuat dalam Pancasila dan UUD 1945.
“Empat Pilar MPR RI adalah fondasi membangun bangsa, karena itu kami akan terus mensosialisasikan agar masyarakat bisa memahami dan menyebarkan Pancasila sebagai ideologi negaea, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, merekatkan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata wakil ketua MPR RI dari kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Baca juga: Anggota DPD: Pertanian organik di Bali hadapi berbagai tantangan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021