• Beranda
  • Berita
  • Sleman luncurkan "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" cegah stunting

Sleman luncurkan "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" cegah stunting

25 Juni 2021 15:52 WIB
Sleman luncurkan "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" cegah stunting
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (kanan) meluncurkan program inovasi "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" sebagai upaya percepatan penanggulangan Stunting di Sleman. ANTARA/HO-Humas Pemkab Sleman/am.

menyediakan makanan tambahan itu di warung-warung di setiap desa

Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo, meluncurkan program inovasi "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" sebagai upaya percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Sleman.

Peluncuran program tersebut dilakukan secara simbolis dengan pemberian paket makanan bergizi kepada ibu hamil dan balita yang dilaksanakan di Sleman, Jumat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bahwa program "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" merupakan kependekan dari Pencegahan Rawan Stunting Hilangkan Gizi Buruk Tingkatkan Ekonomi Rakyat.

"Program ini merupakan pengembangan dari program sebelumnya, Pecah Ranting, yang telah ditetapkan dalam Perbup Nomor 27 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Penanggulangan Stunting," katanya.

Menurut dia, program ini juga tidak lepas dari kondisi pandemi COVID-19 yang turut mempengaruhi turunnya kemampuan ekonomi rakyat.

"Terkait peningkatan ekonomi ini juga merupakan komitmen serta visi misi dari Bupati Sleman," katanya.

Ia mengatakan, dalam program inovasi ini, penanggulangan stunting dilakukan dengan pemberian makanan tambahan berupa bahan lauk yang mengandung protein hewani, terutama ikan, ayam, telur, dan olahannya.

Baca juga: Wabup : Dana desa bisa dimanfaatkan untuk penanggulangan stunting

Baca juga: Food estate Yogyakarta untuk penanganan stunting hingga wisata


"Akses penyalurannya pun didekatkan dengan menyediakan makanan tambahan itu di warung-warung di setiap desa yang disebut Warung Sembada yang akan menyalurkan Makanan Tambahan (MT) sesuai menu gizi yang telah dibuat Ahli Gizi dan Dinas Kesehatan Sleman," katanya.

Joko mengatakan, program ini merupakan kerja sama lintas sektor Dinas Kesehatan dengan Dinas Sosial Kabupaten Sleman.

"Setiap sasaran akan mendapatkan MT tersebut selama satu periode yaitu 90 hari," katanya.

Bupati Sleman Kustini, mendukung penuh program inovasi penanggulangan stunting tersebut.

Menurut dia, program tersebut merupakan salah satu contoh inovasi usaha penanggulangan stunting terintegrasi. Yakni, Dinas Kesehatan sebagai leading sektor, dibantu oleh Dinas Sosial sebagai sektor yang memiliki anggaran untuk pembiayaan pemberian makanan tambahan, dan mempunyai binaan warung-warung yang membantu penyaluran Makanan Tambahan.

"Dengan adanya program ini diharapkan angka stunting menurun, dan ekonomi masyarakat bisa meningkat," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan berbagai regulasi terkait Percepatan Penanggulangan Stunting. Diantaranya, Perda No.16 tahun 2019 tentang pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Perbup Sleman No. 31 tahun 2019 tentang pencegahan perkawinan pada usia anak, dan Perbup No. 27 tahun 2019 tentang program percepatan penanggulangan balita stunting, yang kemudian telah diubah menjadi Perbup No. 22.1 Tahun 2021 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting Terintegrasi.

Segala payung regulasi tersebut diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan kegiatan percepatan penurunan stunting yang melibatkan berbagai sektor di Kabupaten Sleman.

Baca juga: BKKBN : 1.000 hari sejak awal kehamilan masa krusial cegah stunting

Baca juga: Tiga kelurahan di Yogyakarta jadi percontohan pencegahan stunting

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021