• Beranda
  • Berita
  • Produsen sambal mitra binaan SIG sukses tembus pasar ekspor

Produsen sambal mitra binaan SIG sukses tembus pasar ekspor

26 Juni 2021 17:00 WIB
Produsen sambal mitra binaan SIG sukses tembus pasar ekspor
Pengelola Dede Satoe Siti Fatimah menunjukkan sambal hasil produksinya. (ANTARA/HO-SIG)

...Dede Satoe" yang merupakan produsen sambal itu telah berhasil mengekspor 2.160 botol sambal ke pasar ekspor.

Produsen sambal kemasan yang merupakan mitra binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berhasil menembus pasar ekspor seperti Amerika Serikat  meskipun sedang masa pandemi COVID-19.

"Pada periode Januari hingga pertengahan Juni 2021 yang merupakan masa pandemi COVID-19, "Dede Satoe" yang merupakan produsen sambal itu telah berhasil mengekspor 2.160 botol sambal ke pasar ekspor," kata General Manager of CSR SIG Edy Saraya melalui rilis yang diterima di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu.

UMKM mitra binaan PT SIG tersebut, kata dia, telah memulai ekspor sambal sejak  2016.

Ia juga mengapresiasi usaha Dede Satoe yang berhasil secara berkelanjutan melakukan ekspor produk sambal. Hal ini membuktikan bahwa produk UMKM mampu bersaing dan memiliki kualitas yang sangat baik.

"SIG terus berusaha mendorong kinerja UMKM mitra binaan untuk naik level bahkan bisa go global melalui pemberian pendampingan dan pembinaan intensif mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran. Ini merupakan komitmen Perseroan dalam mengembangkan UMKM guna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Baca juga: Teten ungkap tiga strategi tingkatkan ekspor UMKM

Sementara itu, pengelola Dede Satoe yang beralamat di Jalan Tenggilis Timur VI/DD-1, Surabaya, Jatim  Siti Fatimah menyampaikan Dede Satoe mulai berproduksi sambal pada 2011. Usaha bermula dari kegemaran ibunya, Susilaningsih memasak.

Awalnya hanya mencoba memproduksi sambal dari cabai segar dan mengemasnya dalam botol plastik, lalu dititipkan di toko-toko dekat rumah. Tak disangka, konsumen suka dengan rasanya, kemudian tergerak untuk memasarkannya secara lebih luas.

"Usaha produk sambal terus berkembang, kini Dede Satoe telah memiliki delapan pekerja tetap dan 20 pekerja lepas yang merupakan warga sekitar. Sekali memproduksi membutuhkan 150 kilogram cabai untuk menghasilkan 700 botol. Saat ini sudah tersedia 18 varian sambal yang diproduksi di antaranya sambal Surabaya, sambal ikan roa, sambal ikan teri, sambal ikan peda, sambal ikan jambal roti, sambal sereh, sambal ikan klotok, sambal rujak manis, sambal pecel, serta sambal korek," ujarnya.

Baca juga: Mendag: Perdagangan online lintas negara peluang dan ancaman buat UMKM

Ia menjelaskan agar diterima di pasar, produknya juga memiliki izin dari pihak terkait dan telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

Sertifikat HACCP merupakan bukti jaminan kualitas yang diterbitkan lembaga sertifikasi independen dan merupakan jaminan keamanan pangan, sehingga produk sambal berhasil menembus pasar ekspor ke beberapa negara.

Untuk pangsa pasar di dalam negeri, meliputi Kota Surabaya, Jakarta, Bandung, Pontianak, Balikpapan, Manado, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Sorong hingga Timika. Selain itu produk sambal Dede Satoe dapat diperoleh di supermaketdan toko oleh-oleh maupun toko cenderamata di beberapa bandara di Indonesia. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021