Rencana tersebut mengikuti permintaan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang memasarkan vaksin Sputnik.
Produksi vaksin Sputnik Light akan berlangsung bersama dengan vaksin Sputnik V, yang juga dimaksudkan oleh konsorsium untuk dijadikan dana kekayaan negara, kata Huons.
Perusahaan itu pada April mengatakan akan memproduksi 100 juta dosis vaksin COVID-19 Sputnik V setiap bulan untuk ekspor saat Moskow berusaha meningkatkan produksi secara global untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Huons mengatakan konsorsiumnya akan mulai memproduksi sejumlah sampel vaksin Sputnik V dan Light pada Agustus dan akan merespons secara fleksibel untuk memenuhi permintaan dari RDIF.
Huons mengatakan sedang meningkatkan kapasitas produksi dan bermaksud untuk menghasilkan 30 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini.
RDIF memiliki kesepakatan produksi terpisah dengan perusahaan bioteknologi Korea Selatan GL Rapha untuk membuat lebih dari 150 juta dosis vaksin per tahun.
Korea Selatan sejauh ini telah menyetujui empat vaksin COVID-19, yakni vaksin buatan AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna, tetapi belum mulai meninjau vaksin Sputnik V atau Sputnik Light untuk persetujuan penggunaan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Warga Korsel tak perlu pakai masker jika telah divaksin COVID-19
Baca juga: Korsel campur vaksin AstraZeneca dan Pfizer untuk 760.000 penduduk
Baca juga: Laboratorium Argentina produksi setengah juta dosis vaksin Sputnik V
10 juta bahan baku vaksin Sinovac tiba di Indonesia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021