Anies juga mengemukakan bahwa fasilitas rumah sakit di ibu kota penuh, termasuk di RSUD Tarakan, baik untuk kamar isolasi maupun ruangan khusus ICU.
Dalam peninjauannya ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Senin, Anies melihat fasilitas seperti ruangan khusus ICU, bahkan untuk bayi, berjalan dengan baik untuk penanganan pasien, meskipun keterisiannya penuh.
Karena itu, Anies meminta warga DKI Jakarta untuk mengurangi intensitas bepergian untuk menghindari potensi penularan virus.
"Saya ingin mengajak kepada semua dari RS ini, ada pesan mari kurangi bepergian, mari kita hindari potensi penularan, mari kita pilih keselamatan," kata Anies.
Anies menegaskan bahwa bepergian memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar virus, terutama bila warga memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang berpotensi membuat kondisi tubuh menjadi fatal karena komplikasi.
Baca juga: Inspeksi ke RSUD Tarakan, Anies sebut keterisian tempat tidur penuh
Baca juga: Lebihi target, Anies sebut vaksinasi di DKI capai 130 ribu per hari
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga berpesan agar warga segera melakukan vaksinasi, sehingga tubuh lebih siap dan memiliki imunitas jika terpapar virus corona
(COVID-19).
"Lebih baik kita bersiap dengan mendapatkan vaksin sehingga badan kita jadi siap menghadapi bila sampai harus terpapar," kata Anies.
Ia pun mengajak warga untuk segera melakukan vaksinasi dengan mendaftar lewat aplikasi daring, JAKI, platform resmi berbagai layanan masyarakat yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan sebanyak 7,5 juta warga mendapat suntikan vaksin hingga Agustus 2021 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021