Christian Sohilait di Jayapura, Senin, mengatakan hal ini sehubungan dengan adanya varian baru COVID-19 yang muncul di Indonesia lalu mengantisipasi masuk ke Bumi Cenderawasih.
"Selain itu juga mengingat semakin meningkatnya jumlah kasus di Papua dan sebagai upaya menyukseskan pelaksanaan PON Papua maka akan melakukan vaksinasi massal," katanya.
Baca juga: Hari ini vaksinasi massal di Papua Barat capai 9.000 orang
Menurut Christian, pihaknya juga menerapkan aturan intern yakni semua tamu, staf serta guru yang mengunjungi Kantor DPPAD Papua di Dok IX, Kantor Arsip dan Kantor Perpustakaan adalah orang yang telah melakukan vaksin.
"Pembayaran TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) bagi guru triwulan berikut akan dibayarkan jika yang bersangkutan telah melakukan vaksin," ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu pada 12 Juli 2021 merupakan tahun ajaran baru yang akan dilakukan secara serentak sehingga seluruh tenaga kependidikan wajib divaksin.
"Kami mengajak seluruh insan pendidikan agar mengkampanyekan vaksin bagi masyarakat luas terutama lingkungan sekolah dan kerja," katanya lagi.
Dia menambahkan hal ini demi memutus mata rantai peningkatan COVID-19 serta melakukan protap kesehatan yaitu pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
"Setiap satuan pendidikan SMA, SLB dan SMK wajib menyiapkan fasilitas untuk perlindungan mandiri yakni masker, antiseptik, air bersih, pengukur suhu dan klinik UKS di mana tim Satgas COVID dan DPPAD akan secara rutin melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke setiap sekolah yang akan dimulai pada 9-10 Juni," ujarnya lagi.
Baca juga: KONI Papua gelar vaksinasi bagi atlet PON XX
Baca juga: Kemenkes: Syarat jadi relawan nakes PON tidak terlibat vaksinasi
Baca juga: Wabup Jayawijaya berupaya maksimalkan proses vaksinasi warganya
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021