Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target indikatif Rp11 triliun.
Untuk seri PBS027, jumlah dimenangkan mencapai Rp7,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,3687 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp18,65 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,35 persen dan tertinggi 4,6 persen.
Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,31987 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp9,69 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,3 persen dan tertinggi 5,49 persen.
Untuk seri PBS30, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,99 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Juli 2028 ini mencapai Rp5,69 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,98 persen dan tertinggi 6,35 persen.
Untuk seri PBS28, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,2198 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp6,39 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,15 persen dan tertinggi 7,31 persen.
Pemerintah tidak memenangkan lelang dari SPNS03122021 dan PBS029, meski penawaran masuk mencapai masing-masing Rp1,58 triliun dan Rp6,66 triliun, mengingat lelang hari ini sudah memenuhi target.
Sebelumnya, pada Rabu (23/6), pemerintah juga menerbitkan sukuk negara seri PBSNT002 dengan cara private placement atau penempatan langsung dengan nominal Rp2 triliun.
Sukuk dengan imbal hasil 6,51 persen ini mempunyai tanggal jatuh tempo pada 23 Juni 2036.
Dengan lelang maupun private placement tersebut, maka realisasi penerbitan sukuk negara hingga Januari-Juni 2021 telah mencapai Rp148,44 triliun.
Baca juga: PP targetkan penawaran obligasi dan sukuk Rp4 triliun
Baca juga: OJK sosialisasikan "securities crowdfunding" kepada pelaku UMKM
Baca juga: BSI yakini 2021 kinerja perbankan syariah lebih baik dari konvensional
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021