"Sesuatu yang tidak mudah menjadi pemimpin pada masa-masa sulit dan kondisi yang tidak normal akibat pandemi ini. Tentu saja hal ini menjadi tantangan yang tidak biasa," kata Yasonna saat memberi sambutan dalam acara pelepasan Jhoni Ginting yang memasuki masa purnabakti melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan keputusan-keputusan sulit harus dibuat dalam waktu yang cepat, namun dengan tetap mempertimbangkan risiko serta menghitung biaya dan manfaat dari kebijakan yang dibuat.
Baca juga: Dirjen Imigrasi singgung lagi Perpres penggunaan kode QR awasi WNA
"Kepentingan umum dan kemanfaatan yang lebih besar faktor utama dalam mengambil keputusan, dan pak Jhoni Ginting berhasil membuktikannya," ujar Yasonna.
Penilaian tersebut bukan tanpa alasan dimana Jhoni Ginting sebelumnya menjadi Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Imigrasi selama tiga bulan yang kemudian bertugas sebagai Dirjen Imigrasi definitif selama satu tahun satu bulan.
Artinya, seluruh periode kepemimpinannya di Ditjen Imigrasi Kemenkumham betul-betul dihabiskan bersamaan dengan pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia.
"Selama menjabat sebagai Menkumham, saya melihat pelaksanaan tugas dan fungsi Imigrasi di bawah kepemimpinan pak Jhoni Ginting melakukan banyak inovasi, baik dalam pelayanan maupun penegakan hukum," ujar dia.
Baca juga: Dirjen Imigrasi persilakan WNA perpanjang izin tinggal di Indonesia
Bahkan, pada saat awal pandemi melanda China, Ditjen Imigrasi secara responsif dan cepat tanggap melakukan upaya pencegahan masuknya COVID-19 ke Indonesia dengan melarang masuk orang asing yang memiliki riwayat perjalanan dari China.
Yasonna mengapresiasi kinerja Ditjen Imigrasi yang melakukan berbagai inovasi di antaranya "eazy passport" dan E-Visa untuk mengoptimalkan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Keimigrasian yang sempat tergerus akibat pandemi.
Selain itu, nilai indeks kepuasan masyarakat melebihi target, pembentukan dan peningkatan kelas sejumlah kantor imigrasi, predikat wilayah bebas korupsi pada 27 satuan kerja, titel wilayah birokrasi bersih dan melayani bagi delapan satuan kerja Imigrasi, serta sejumlah pencapaian lainnya.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi III DPR minta Imigrasi Kemenkumham perbaiki SIMKIM
Pada kesempatan itu, Yasonna berpesan kepada Prof Widodo Ekatjahjana yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi untuk meneruskan kesuksesan yang ditorehkan pendahulunya.
"Dengan semangat dan harapan baru semoga bisa meneruskan kesuksesan yang telah ditorehkan oleh pendahulu," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021