"Mudah-mudahan tahun depan kita akan membentuk Mortgage Ecosystem yang bisa mendukung industri properti," ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam seminar daring di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan demikian mulai pra-KPR atau seseorang yang belum mengambil KPR itu bisa dimasukkan ke dalam platform yang dapat diakses, di mana mereka bisa mencari lahan, mengurus legalitas, membuat master atau rencana induk, mencari pembiayaan, mencari rumah sampai dengan notaris dan sebagainya.
Kemudian ketika KPR, nantinya dalam aplikasi tersebut bisa mendapatkan akses misalnya pinjaman KPR, bunganya dan sebagainya.
Selama masa tenor KPR yang umumnya memiliki jangka waktu panjang yakni 20 tahun atau 30 tahun, maka tentunya selama masa yang panjang tersebut nasabah KPR memiliki kebutuhan lain seperti membeli perabotan, mencari biaya pendidikan, asuransi, renovasi dan perbaikan rumah dan sebagainya.
Dalam paparannya, Haru menyampaikan bahwa Mortgage Ecosystem merupakan upaya pengembangan bisnis yang berorientasi pada nasabah dengan menyediakan tidak hanya rumah tapi juga kelengkapannya, sehingga bisa menggandeng berbagai stakeholder untuk mengoptimalkan layanan.
Mortage Ecosystem merupakan suatu sistem yang menghubungkan seluruh stakeholder perumahan ke dalam suatu proses atau platform yang kontinyu.
"Dengan demikian hal tersebut akan memudahkan para stakeholder mulai dari pengguna yakni nasabah dan juga pelaku usaha/profesi penunjang akan masuk ke dalam suatu ekosistem," kata Dirut BTN tersebut.
Baca juga: BTN rangkul PT Pos Indonesia bidik tabungan hingga Rp3,5 triliun
Baca juga: BTN targetkan penambahan 6.800 agen hingga akhir 2021
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021