• Beranda
  • Berita
  • Kominfo dorong BUMDes dan koperasi masuk platform digital

Kominfo dorong BUMDes dan koperasi masuk platform digital

1 Juli 2021 09:41 WIB
Kominfo dorong BUMDes dan koperasi masuk platform digital
Ilustrasi - Seorang perajin rajutan memotret produknya untuk kemudian diunggah ke pasar digital. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melihat penting bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); ultra mikro dan koperasi masuk ke platform digital untuk meningkatkan perekonomian nasional.

"Transformasi digital pada sektor BUMDes, usaha mikro kecil, menengah, ultra mikro, dan tentunya koperasi yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia," kata Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, dalam siaran pers, dikutip Kamis.

UMKM/UMi, BUMDes dan kperasi saat ini memiliki kontribusi 61 persen dari total Produk Domestik Bruto nasional. Meski pun begitu, baru 21 persen dari keempat sektor tersebut yang sudah masuk ke platform digital.

Johnny melihat jumlah tersebut masih di bawah rata-rata digitalisasi UMKM tingkat ASEAN, yang saat ini berada di sekitar angka 34 persen.

Dia membandingkan Indonesia dengan sektor UMKM Malaysia yang sudah 54 persen mengadopsi teknologi digital dan Australila sebesar 60 persen.

Pemerintah mengharapkan percepatan transformasi digital bisa mendorong 50 persen atau sekitar 30 juta dari total 64 juta uni UMKM di Indonesia saat ini, bisa masuk ke ekosistem digital, termasuk koperasi dan BUMDes.

"Jika Indonesia dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki UMKM, ultra mikro, BUMDes, dan koperasi di sektor digital, Indonesia diproyeksikan mampu mencapai valuasi ekonomi digital sekitar 124 miliar USD pada tahun 2025 dengan pertumbuhan sekitar 23% per tahun atau setiap tahunnya," kata Johnny.

Percepatan transformasi digital dinilai penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Tanah Air. Valuasi ekonomi digital secara nasional pada 2020 lalu berjumlah 44 miliar dolar Amerika Serikat, berkontribusi terhadap 40 persen dari total valuasi ekonomi digital Asia Tenggara.

Di dalam negeri, ekonomi digital baru berkontribusi sekitar 4 persen kepada PDB, masih cukup kecil jika dibandingkan negara lain, seperti Malaysia dengan kontribusi 19 persen pada PDB negara dan Tiongkok 36 persen terhadap PDB.

Pemerintah menargetkan sektor digital bisa menyumbang 18 persen terhadap PDB pada 2030 nanti.


Baca juga: BSSN: Pertumbuhan UMKM digital perlu dibarengi ilmu keamanan siber

Baca juga: Menkominfo tegaskan literasi digital bisa akselerasi digitalisasi UMKM

Baca juga: Sistem "dropship" mudahkan usahawan pemula berbisnis online

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021