• Beranda
  • Berita
  • Sistem "dropship" mudahkan usahawan pemula berbisnis online

Sistem "dropship" mudahkan usahawan pemula berbisnis online

24 Juni 2021 14:15 WIB
Sistem "dropship" mudahkan usahawan pemula berbisnis online
Ilustrasi ecommerce (Pixabay)
Krisis akibat pandemi justru menjadi berkah bagi sejumlah pedagang online hingga 250 persen. Hal tersebut terlihat dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat sepanjang tahun 2020 terdapat 90,18 persen penduduk Indonesia bertransaksi online melalui e-commerce. Rinciannya, 25,72 persen di antaranya bertransaksi melalui marketplace. Sedangkan 65,14 persen lainnya melalui media sosial.

Salah satu bentuk usaha online yang tengah naik daun dan bertumbuh pesat pada masa pandemi ini adalah dropship. Bisnis dropship merupakan bisnis yang paling mudah dilakukan karena bisa dilakukan tanpa modal besar, bahkan bisa tanpa modal sama sekali. Pengusaha dropship atau yang biasa disebut dropshipper cukup mencari pembeli dengan produk-produk dari penjual lain. Jika transaksi berhasil, dropshipper menerima persentase komisi penjualan.

Baca juga: Afterbreak, kisah sukses startup kuliner lobster lewati pandemi

Praktiknya pun sederhana, dropshipper hanya perlu mengirimkan data pembeli kepada supplier untuk kemudian memproses pembelian barang yang akan dikirimkan atas nama toko dropshipper sebagai pihak kedua.

Kemudahan melakukan usaha dengan sistem dropship ini diakui oleh Permatasuri, salah satu pengusaha tas asal Depok, Jawa Barat. Kini, toko onlinenya yang bernama “etnikcantikunik” telah menjadi supplier untuk beragam produk dan memiliki banyak mitra dropshipper di berbagai kota di Indonesia.

Sejak tahun 2005, ia fokus pada bisnis ke para dropshipper. Bahkan, ia kini telah memiliki komunitas dropship sendiri, dimana ia mengelola kinerja setiap mitranya, agar mampu berkembang.

“Banyak orang mulai menjadi dropshipper karena penasaran dengan cara kerjanya, atau ingin tahu dulu peluangnya seperti apa. Saya ingin mereka ini ada yang mengarahkan, agar mereka bisa naik kelas dengan cepat,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Permatasuri, keuntungan lain yang ditawarkan oleh praktik bisnis dropship ini adalah supplier bisa menjadi mentor bisnis pertama para dropshipper.

“Di 'etnikcantikunik', para dropshipper tidak hanya kami berikan foto produk saja, tetapi juga pengetahuan bagaimana seharusnya mereka memasarkan barang dan mengelola bisnis mereka. Selain itu, ada reward tersendiri bagi para dropshipper yang performanya bagus. Ini bisa melatih jiwa entrepreneur dan memberikan motivasi lebih bagi mereka,” kata Permatasuri.

Permatasuri menyebut keunggulan lain dropshipper, ialah mempunyai banyak keuntungan dari sisi opsi pilihan barang dagangan. “Satu orang bisa jadi dropshipper untuk banyak produk, tergantung sekuat apa kemampuan mengelolanya. Makin banyak, tentu makin kompleks. Tapi untuk sebagian orang, banyak pilihan jadi membuka banyak peluang rezeki,” lanjut dia.

Baca juga: Mereka yang bangkit dari pandemi COVID-19

Tips dropship

CEO Qasir, Michael Williem amat mendukung para usahawan terutama usahawan muda untuk memiliki jiwa kreativitas dalam hal berbisnis. Menurut Michael, jenis usaha dropship ini terbukti sangat potensial, namun, tetap ada faktor-faktor yang harus diperhatikan, agar usaha Anda berkualitas dan dipercaya oleh supplier dan buyer.

Michael pun membagikan beberapa hal yang perlu diketahui usahawan agar usaha dropship-nya mampu bertahan bahkan berkembang.

Pertama, pilih supplier yang bisa dipercaya. Hal ini adalah hal yang sangat krusial karena seluruh barang nantinya akan berasal dari supplier. Kemampuan menyaring dan menentukan kualitas suatu produk jadi skill mutlak yang harus dimiliki dropshipper. Memang mengasah kemampuan ini membutuhkan jam terbang tinggi, namun komunitas dropshipper yang saat ini sudah banyak, akan sering membagikan tips-tipsnya kepada anggota barunya.

Kedua, meskipun tidak memiliki stok barang, wajib bagi dropshipper untuk tahu jumlah stok terkini dan harga terbaru. Dengan demikian, konsumen akan percaya bahwa Anda adalah media yang cocok untuk bertransaksi. Tidak salah kalau Anda tertarik mendapat margin yang besar, namun perlu diketahui persaingan harga di e-commerce sangat ketat.

Baca juga: Pemerintah terapkan lima program pendukung Bali Bangkit

Ketiga, meskipun biasanya foto produk sudah disediakan oleh supplier, penting untuk dropshipper mempersonalisasikan barang yang dijual. Hal ini juga divalidasi oleh Permatasuri.

“Sering terjadi, foto yang disediakan itu mirip dengan dropshipper lain. Baiknya sedikit luangkan waktu untuk membuat foto sendiri. Visualisasi barang jualan juga menjadi salah satu faktor kunci untuk menarik pembeli,” kata Permatasuri.

Keempat, Michael menekankan pentingnya pencatatan transaksi. Kalau tidak dicatat, pelaku usaha tidak akan tahu bahwa mereka bertambah besar, karena yang dijual bukan barang sendiri. Terkait ini, Permatasuri menambahkan bahwa seringkali dropshipper menyepelekan proses transaksi.

"Padahal, pencatatan transaksi menjadi salah satu kunci kesuksesan usaha. Pemisahan modal usaha dan kas pribadi biasanya jadi tantangan bagi pemula,” kata Permatasuri.

Kelima, karena tidak perlu memusingkan stok barang, penjual harus lebih bisa berfokus pada pembuatan konten dan komunitas konsumen, karena ini yang menjadi unique selling proposition seorang dropshipper. Menurut pengalaman Permatasuri, membangun citra positif sebuah brand itu tidak hanya melalui konten di media sosial, tapi juga bisa melalui komunitas. Dengan adanya komunitas, seorang dropshipper bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi perhatian konsumen yang berkaitan dengan produk dan layanannya.

Baca juga: Perhatikan hal-hal ini saat belanja dengan metode pembayaran COD

Meski harus diakui, pada bisnis dropship, kompetisinya terbilang tinggi dengan unique selling proposition relatif rendah, Michael tetap percaya bahwa dropship adalah bisnis yang menjanjikan bagi pemula.

“Jika ingin survive, naikkan unique selling proposition dengan tips di atas. Ketika merasa modal sudah cukup, Anda bisa mempertimbangkan untuk jadi reseller, atau bahkan distributor, dengan pengalaman menjadi dropshipper tadi. Untuk modal usaha pun, kini opsinya sudah banyak, misalnya lewat P2P lending,” tutur Michael.

Qasir baru-baru ini telah bekerja sama dengan beberapa platform peer to peer (P2P) lending yang bisa membantu para merchant untuk mendapat modal usaha.

“Saat ini sudah bergabung Koinworks, menyusul platform besar dan terpercaya lainnya. Metodenya, Qasir akan susun skema data modeling atas transaksi merchant yang tercatat selama kurun waktu tertentu kepada platform financing, untuk jadi pertimbangan mereka memberi plafon pinjaman kepada merchant kami,” tambah Michael.

Penyedia platform POS ini juga mendukung kenaikan tren pembuatan website usaha bagi usahawan bernama Website Usaha yang bisa diakses dengan amat sangat terjangkau oleh siapa pun.

“Tidak perlu jago teknologi dan tidak perlu keluar investasi besar untuk web hosting dan sebagainya. Selama Anda punya bisnis yang siap go digital, bisa membuat Website Usaha sendiri dengan cepat. Di website usaha ini, usahawan bisa memasang katalog produk dan bertransaksi layaknya punya marketplace sendiri. Website Usaha ini adalah apresiasi kami pada kegigihan usahawan mikro yang punya mimpi untuk naik kelas,” tambah Michael.

Hingga Juni 2021, tercatat sebanyak hampir lima ratus ribu UMKM telah mempercayakan Qasir untuk melakukan pencatatan transaksi. Data ini pun masih menunjukkan kenaikan yang signifikan, yaitu sebanyak 73 persen sejak tahun 2020 lalu menyusul kenaikan jumlah UMKM di masa pandemi. Untuk penggunaan Website Usaha sendiri, sampai saat ini tercatat lebih dari dua ribu UMKM atau 10 persen dari total toko online yang menggunakan Qasir telah memanfaatkan Website Usaha Qasir untuk mengembangkan platform usahanya.


Baca juga: Amunisi agar bisnis tak kehilangan momentum di era pascapandemi

Baca juga: "Go-digital" keharusan bagi UMKM


 

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021