"Kami berharap kerja sama ini dapat diteruskan dan berjalan dengan baik, serta dapat membantu program perbaikan gizi Indonesia lebih luas lagi," kata Koordinator Substansi Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Mahmud Fauzi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sejumlah capaian dalam program kerja sama tersebut antara lain pada program Perbaikan Gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yang dilakukan melalui intervensi perubahan perilaku Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dengan menggunakan pendekatan yang inovatif yaitu Emo-Demo (emotional-demonstration).
Program yang dilakukan Kemenkes-GAIN dengan dukungan dari Pemerintah Kerajaan Belanda dan DFAT Australia, bersama mitra kerja di tingkat kabupaten/kota itu bertujuan untuk meningkatkan praktek PMBA yang baik diantaranya yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang, selain membangun kemampuan kader.
Baca juga: BKKBN: Lebih baik beli makanan bergizi untuk anak ketimbang rokok
Baca juga: Pemenuhan kebutuhan gizi perempuan penting untuk cegah stunting
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Esti Ayu Nusworin mengatakan, program Emo Demo sangat bermanfaat untuk menunjang keberhasilan program pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Menurut dia, selama hampir tiga tahun bekerja sama, Dinas Kesehatan Trenggalek telah memiliki aset berharga seperti terlatihnya 15 master pelatih Emo Demo tingkat kabupaten, kemudian 177 pelatih Emo Demo di tingkat puskesmas, serta berhasil melakukan Emo Demo di seluruh posyandu dampingan yakni di 390 posyandu.
"Keberhasilan ini dibuktikan dengan dinobatkannya Kabupaten Trenggalek oleh Kemendagri, sebagai Kabupaten terbaik nomor satu dalam Pelaksanaan delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi tahun 2020 yang dilaksanakan dalam acara workshop pencegahan dan penanganan stunting di Yogyakarta pada November 2020," kata dia.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran remaja terhadap pola makan sehat, juga diinisiasi kegiatan Saya PEMBERANI (pembaharu gerakan gizi) yang melibatkan peran aktif dari remaja dimana mereka mendapatkan bimbingan dalam mengembangkan ide-ide inovatif dalam menularkan kesadaran akan pola makan yang lebih sehat.
Baca juga: Kerjasama dari hulu ke hilir demi cegah stunting
Baca juga: UNICEF: Masa pandemi ganggu pemantauan tumbuh kembang baduta
Dalam upaya untuk menyediakan sumber informasi mengenai pemenuhan gizi yang baik, bersama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON), GAIN meluncurkan Promosi Gizi Berbasis Sekolah atau
school-based nutrition promotion (SBNP) dan Buku Kompilasi Kegiatan SBNP di Indonesia
sehingga edukasi mengenai pemenuhan gizi seimbang dapat diakses lebih luas oleh guru,
pembuat kebijakan, akademikus.
Di sisi lain, upaya terhadap peningkatan akses pangan bergizi terutama berfokus pada pengurangan susut dan limbah pangan. Terlebih pada situasi pandemi, telah berdampak pada sektor ekonomi khususnya dalam ketersediaan, distribusi dan konsumsi bahan pangan susut.
Melalui Jejaring Paska Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) beberapa kegiatan telah dilakukan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pengurangan susut pascapanen.
Selain itu juga melibatkan UKM melalui Business Innovation Challenge, dimana UKM dengan inovasi terbaik dalam mengurangi susut pascapanen, baik dari sisi distribusi maupun pengolahan, mendapatkan bantuan untuk pengembangan bisnis mereka.
Acting Country Representive, GAIN Indonesia dr Agnes Mallipu menyatakan akan terus mendukung pemerintah di masa mendatang dalam kerangka kerja sama yang baru, melalui berbagai inovasi diantaranya program peningkatan literasi gizi masyarakat serta peningkatan akses pangan bergizi.
Baca juga: Menteri PPPA minta edukasi pencegahan stunting ditingkatkan
Baca juga: PP Aisyiyah ajak masyarakat perhatikan kecukupan gizi anak
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021