• Beranda
  • Berita
  • Kasus infeksi meningkat, Jepang akan perpanjang pembatasan COVID-19

Kasus infeksi meningkat, Jepang akan perpanjang pembatasan COVID-19

1 Juli 2021 16:15 WIB
Kasus infeksi meningkat, Jepang akan perpanjang pembatasan COVID-19
Orang-orang yang memakai masker berjalan melewati spanduk yang mengiklankan Olimpiade Tokyo 2020 yang telah ditunda hingga 2021 karena pandemi COVID-19 di Tokyo, Jepang (27/6/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Fabrizio Bensch/aww.
Jepang akan memperpanjang pembatasan terkait penyebaran COVID-19 selama dua minggu atau lebih di wilayah Tokyo karena jumlah infeksi terus meningkat kurang dari sebulan menjelang Olimpiade, menurut sumber yang dikutip dari Reuters, Kamis.

Ibu kota Jepang dan tiga prefektur tetangga tengah menerapkan status darurat semu yang berlangsung hingga 11 Juli, namun peningkatan infeksi baru-baru ini membuat para pejabat pemerintah cenderung mempertahankan aturan pembatasan.

Langkah tersebut dinilai dapat memengaruhi jumlah penonton yang diizinkan masuk ke lokasi pertandingan Olimpiade, kata sumber tersebut.

Upaya pemerintah untuk dapat memulihkan kondisi darurat penuh di Tokyo tergantung pada tingkat kesiapan sistem medis. Kasus infeksi baru di kota tuan rumah Olimpiade itu naik menjadi 714 pada Rabu (30/6), dan jumlah itu menjadi yang tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir.

Baca juga: Jepang batasi atlet yang hadir di acara pembukaan Olimpiade 
Baca juga: Ibu menyusui bakal diizinkan bawa anak ke Olimpiade Tokyo 


Sumber tersebut mengatakan pembatasan itu rencananya akan diberlakukan mulai 8 Juli, ketika Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach dijadwalkan tiba di Jepang. 

Olimpiade akan dimulai pada 23 Juli, namun banyak masyarakat Jepang yang menentang penyelenggaraan ajang olahraga tersebut. Pakar medis juga mengingatkan Olimpiade dapat membuat klaster baru penyebaran virus corona.

Status darurat semu berpengaruh terhadap jumlah penonton yang dibatasi maksimal 5.000. Sementara penyelenggara Olimpiade berencana mengizinkan hingga setengah dari kapasitas tempat (stadion) atau maksimal 10.000 orang jika status darurat itu dicabut.

Penonton dari luar negeri juga dilarang hadir. Namun beberapa anggota koalisi justru mendukung agar tidak ada penonton sama sekali selama berlangsungnya Olimpiade Tokyo, menurut sumber tersebut. 

Baca juga: Presiden IOC dijadwalkan tiba di Jepang pekan depan 
Baca juga: JOC berencana patroli siber pantau ujaran kebencian saat Olimpiade 
Baca juga: Kirab obor Olimpiade di Tokyo sebagian tidak digelar di jalan umum 

 

Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021