• Beranda
  • Berita
  • OPEC+ akan putuskan kebijakan produksi Agustus, durasi pakta pasokan

OPEC+ akan putuskan kebijakan produksi Agustus, durasi pakta pasokan

2 Juli 2021 12:25 WIB
OPEC+ akan putuskan kebijakan produksi Agustus, durasi pakta pasokan
Arsip foto - Logo OPEC di Gedung Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada 22 Juli 2012 di Helferstorferstrasse 17 di Wina, Austria. ANTARA/Shutterstock/pri.
Kelompok negara produsen minyak OPEC+ bertemu pada Kamis (1/7) untuk memutuskan pelonggaran lebih lanjut dari pengurangan produksi minyak Agustus dan untuk mempertimbangkan perpanjangan masa pakta pasokan keseluruhan setelah April 2022.

Hal itu disampaikan oleh sejumlah sumber yang ada dalam kelompok tersebut kepada Reuters.

Kelompok yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, pada Rabu memperingatkan adanya "ketidakpastian signifikan" dan risiko kelebihan minyak pada tahun depan.

Pakta pasokan minyak yang dibuat sebagai tanggapan terhadap kehancuran yang disebabkan pandemi COVID-19 terhadap permintaan minyak global memberlakukan pemotongan produksi minyak dengan rekor sekitar 10 juta barel per hari (bph) mulai Mei 2020, secara bertahap hingga pada akhir April mendatang (2022).

Pemotongan pasokan minyak masih berlangsung sekitar 5,8 juta barel per hari.


Baca juga: Harga minyak turun tipis saat OPEC+ bahas peningkatan produksi

Baca juga: Minyak "rebound" setelah OPEC perkirakan produksi AS akan melambat



Sebuah laporan dari Komite Teknis Gabungan OPEC+ (JTC) pada Rabu (30/6) mengatakan bahwa mereka memperkirakan adanya kelebihan minyak mentah pada akhir 2022 berdasarkan beberapa skenario untuk penawaran dan permintaan.

Laporan itu menyebutkan pasar akan mengalami defisit dalam jangka pendek tetapi kelebihan pasokan akan terjadi setelah pemotongan produksi minyak dari negara OPEC+ berakhir.

Harga minyak diperdagangkan mendekati 75 dolar AS per barel pada Kamis (1/7), atau lebih dari 40 persen lebih tinggi dari pada awal tahun 2021.

JTC masih memperkirakan permintaan minyak global akan tumbuh sebesar 6 juta barel per hari pada 2021 tetapi mengatakan bahwa "ketidakpastian yang signifikan" tetap ada, termasuk perbedaan dalam pemulihan ekonomi global, meningkatnya utang negara, peluncuran vaksin yang tidak merata, dan meningkatnya kasus virus corona varian Delta.

Para pengamat OPEC mengatakan kelompok itu dapat membiarkan produksi minyak tetap tidak berubah ketika para menteri OPEC bertemu pada Kamis atau memutuskan untuk meningkatkan produksi, dengan kemungkinan lebih dari 1 juta barel per hari atau lebih sedikit, yakni 0,5 juta barel per hari.

Sumber: Reuters


Baca juga: Biden berduka cita, pencarian di runtuhnya gedung Florida dilanjutkan

Baca juga: AS pertimbangkan Ibu Negara Jill Biden hadiri Olimpiade Tokyo

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021