• Beranda
  • Berita
  • BUMDes di Lembata rintis usaha penyediaan internet kecepatan 200 mbps

BUMDes di Lembata rintis usaha penyediaan internet kecepatan 200 mbps

2 Juli 2021 13:15 WIB
BUMDes di Lembata rintis usaha penyediaan internet kecepatan 200 mbps
Kepala Desa Hadakewa, Kabupaten Lembata, NTT, Klemens Kwaman. ANTARA/HO-Kepala Desa Hadakewa Kelemens Kwaman.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tujuh Maret Desa Hadakewa, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur merintis usaha jasa penyediaan layanan internet berkecepatan 200 mbps (mega bits per second).

"Usaha penyediaan internet ini pada prinsipnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Hadakewa akan akses internet yang memadai yang diharapkan ke depan bisa dikembangkan ke desa-desa lain juga," kata Kepala Desa Hadakewa Klemens Kwaman ketika dihubungi dari Kupang, Jumat.

Ia mengatakan jasa penyediaan internet ini hadir atas dukungan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi yang memfasilitasi kerja sama antara Bumdes Tujuh Maret dengan pihak penyedia layanan internet.

Klemens Kwaman menyebutkan layanan internet akan dihadirkan pada 10 titik di Desa Hadakewa dengan kecepatan 200 mpbs.

Berbagai peralatan seperti mini tower atau antena dan sebagainya, kata dia saat ini sedang dipersiapkan dan ditargetkan pemasangan akan dimulai dalam bulan Juli 2021 ini.

Klemens Kwaman menjelaskan setelah pemasangan peralatan selesa, selanjutnya BUMDes Tujuh Maret akan mulai berperan mengelola jasa penyediaan layanan internet.

"Jadi sistem jual yang dipersiapkan berupa paket internet, bisa 1 jam senilai Rp5.000 atau lain-lain atau pun paket bulanan sehingga tidak terbatas," katanya.

Klemens Kwaman mengaku optimistis kehadiran unit usaha baru ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kemajuan Desa Hadakewa seperti meningkatkan pendapatan asli desa.

Selain itu, lanjut dia yang lebih utama yaitu masyarakat setempat bisa menikmati akses internet yang cepat dengan harga yang mudah dijangkau.

"Termasuk untuk anak-anak sekolah juga akan lebih mudah, apalagi kami juga mempersiapkan adanya subsidi silang sehingga pelajar bisa mengakses internet dengan harga yang lebih murah," katanya.

Baca juga: Dishub NTT: Dimonim Air layani penerbangan Kupang-Pantar mulai 5 Juli
Baca juga: Pulau Semau jadi pilot project budidaya kerapu dan kakap
Baca juga: Menteri KKP targetkan NTT dan NTB jadi andalan budidaya nasional

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021