• Beranda
  • Berita
  • Mengenal proning dan kegunaannya untuk pasien COVID-19

Mengenal proning dan kegunaannya untuk pasien COVID-19

3 Juli 2021 07:09 WIB
Mengenal proning dan kegunaannya untuk pasien COVID-19
Ilustrasi teknik proning yang digunakan untuk pasien COVID-19 (ANTARA/Kementerian Kesehatan India)
Proning atau prone position menjadi salah satu teknik yang banyak dianjurkan dalam penanganan pasien COVID-19 untuk meningkatkan kadar oksigen baik yang berada di rumah sakit ataupun isolasi mandiri. Lantas apa yang dimaksud dengan teknik proning?

Apa itu proning?

Mengutip Indian Express pada Sabtu, proning atau posisi tengkurap adalah teknik yang diakui secara medis dan dipromosikan oleh Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pedoman melakukan proning.

Ini merupakan teknik di mana pasien dibuat berbaring tengkurap untuk meningkatkan kadar oksigen mereka. Proning memiliki manfaat yang dapat langsung dirasakan dalam menaikkan kadar oksigen.

Teknik pernapasan ini disarankan untuk dilakukan pasien COVID-19 sehingga mereka tidak memerlukan dukungan oksigen tambahan.

Baca juga: Dokter Paru: Asap rokok turunkan imunitas

Baca juga: Nebulizer efektif untuk pengobatan pernapasan pada anak


Posisi proning

Pertama, pasien dibaringkan tengkurap menggunakan bantal. Lalu pasien berbaring di sisi kanan (lateral kanan), sisi kiri (lateral kiri), duduk dengan posisi membentuk sudut 60-90 derajat (posisi fowler), kemudian kembali pada posisi tengkurap.

Secara medis, dokter menyarankan agar pasien tetap tengkurap minimal 30 menit hingga maksimal 2 jam.

"Ini membantu meningkatkan ventilasi ke paru-paru dan karenanya kadar oksigen mulai membaik," kata Dr Surendra Gupta, seorang dokter yang berbasis di Ludhiana, India.

Baca juga: Tips singkirkan stres akibat pandemi corona dalam lima menit

Meningkatkan kadar oksigen

Jika saturasi oksigen (SpO2) turun di bawah 94, proning yang dilakukan dengan waktu yang tepat dan mempertahankan ventilasi dengan baik, dapat menyelamatkan nyawa.

Proning meningkatkan ventilasi ke paru-paru, dan menjaga unit alveoli (struktur berbentuk balon kecil yang merupakan lorong terkecil dalam sistem pernapasan) terbuka, sehingga memudahkan pernapasan.

Yang dibutuhkann untuk proning

Yang dibutuhkan untuk melakukan proning adalah 4-5 bantal. 1 bantal diletakkan di bawah leher, 1-2 bantal di bawah dada melalui paha atas, dan 2 bantal di bawah tulang kering.

Seorang pasien harus berbaring tengkurap, sisi kanan dan kiri secara bergantian. Namun, para ahli menyarankan bahwa setidaknya 30 menit harus dihabiskan di setiap posisi tengkurap untuk hasil terbaik.

Yang tidak boleh melakukan proning

Proning tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan, atau oleh pasien yang memiliki trombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam). Pasien dengan kondisi jantung berat, tulang paha yang tidak stabil atau patah tulang panggul harus menghindari proning.

Anjuran dan larangan dalam proning

Hindari tengkurap selama satu jam setelah makan. Seseorang harus tetap dalam satu posisi selama waktu yang dapat ditoleransi oleh mereka.

Bantal dapat disesuaikan sedikit untuk mengubah area tekanan dan kenyamanan. Ruangan tempat pasien berbaring harus berventilasi baik.

Seseorang tidak boleh mengabaikan luka tekan dan cedera. Kementerian Kesehatan India juga mengatakan bahwa seseorang mungkin bisa tengkurap hingga 16 jam sehari dalam beberapa siklus selama merasa nyaman.

Cara lain untuk meningkatkan kadar oksigen

Untuk menaikkan kadar oksigen saat melakukan isolasi mandiri di rumah, Anda bisa bernapas dalam-dalam, pranayama yoga, akses yang cukup ke udara segar, tetap terhidrasi, makan-makanan kaya zat besi serta olahraga ringan.

Baca juga: Kontribusi perusahaan otomotif global untuk lawan corona

Baca juga: Rahasia dubber? pernafasan perut

Baca juga: Waspadai penyakit pernapasan legionnaire muncul selama COVID-19

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021