Banyak orangtua yang masih meragunakan penggunaan nebulizer pada anak, padahal alat bantu medis ini sangat efektif untuk mengobati masalah pernapasan pada anak.Nebulizer ini pada dasarnya bisa kita gunakan pada semua penyakit pernapasan atau respirasi tapi tergantung dari obatnya
Nebulizer adalah alat bantu medis yang memastikan pengobatan masalah penapasan atas atau bawah tepat sasaran. Sebuah studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan nebulizer bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis , Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan flu musiman akibat perubahan cuaca.
"Umumnya kita menggunakan untuk pengobatan. Sampai saat ini banyak obat-obatan cair yang kita gunakan untuk memasukkan targetnya langsung ke paru, baik itu untuk penyakit asma atau PPOK serta beberapa infeksi saluran napas atas yang bertujuan untuk memudahkan mengeluarkan lendir atau dahak, selain itu melegakan pasien dan bertujuan sebagai pelembab," ujar Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Persahabatan Dr Andika Chandra Putra PhD SpP(K) dalam peluncuran OMRON DuoBaby, Selasa.
Baca juga: 5 juta warga Jakarta menderita penyakit pernapasan
Penyakit asma sendiri masuk dalam kelompok Penyakit Menular (PM) dengan prevalensi lebih tinggi, yakni 6,8 persen. WHO menunjukkan angka kematian akibat asma di Indonesia mencapai 1,77 persen dari seluruh jumlah kematian penduduk, menempatkan Indonesia di urutan ke-19 negara dengan kematian akibat asma terbanyak di dunia.
Sedangkan pneumonia merupakan penyebab kematian balita terbesar kedua di Indonesia, sayangnya masih banyak orangtua yang mengabaikan masalah gangguan pernapasan pada anak.
Menurut UNICEF, lebih dari 19 ribu balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia pada 2018. Ini berarti, lebih dari dua anak meninggal setiap jamnya karena pneumonia dan 50 persen penyebabnya oleh polusi udara.
Baca juga: Di masa normal baru, jangan hentikan pengobatan asma
Kehadiran nebulizer ini dinilai cukup efektif membantu para orangtua yang memiliki anak dengan asma atau masalah pernapasan lainnya untuk pengobatan yang aman dan nyaman bahkan bisa dilakukan dari rumah.
"Nebulizer ini pada dasarnya bisa kita gunakan pada semua penyakit pernapasan atau respirasi tapi tergantung dari obatnya. Nebulizer itu hanya alat untuk menghantarkan partikel yang kita harapkan sampai di targetnya," kata dr. Andika.
Untuk memperoleh nebulizer yang aman bagi bayi dan anak-anak, OMRON Healthcare Indonesia memperkenalkan nebulizer DuoBaby yang didesain khusus untuk anak-anak usia 0-5 tahun. Perangkat 2-in-1 ini membantu melegakan hidung yang tersumbat serta saluran pernapasan atas dan bawah.
Baca juga: Jenis teh terbaik untuk ringankan gejala asma
Aspirator hidung akan melegakan hidung bayi yang tersumbat, serta membantu mereka untuk makan dan tidur dengan nyaman. Fitur ini membantu mengumpulkan seluruh kotoran dari hidung di ruang pengumpulan yang bisa dicuci, sehingga aspirator tetap higienis tanpa membutuhkan filter antibakteri.
Aspirator ini juga memungkinkan memberi pengobatan dengan mudah karena anak-anak hanya perlu duduk dan menghirup uap melalui masker.
"Bagi setiap orangtua yang memiliki anak dengan asma atau masalah pernapasan, rasa aman dan nyaman merupakan hal utama," ujar Direktur OMRON Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe.
Baca juga: Waspadai penyakit pernapasan legionnaire muncul selama COVID-19
Baca juga: Pilek alergi, salah satu gangguan pernapasan disebabkan polusi udara
Baca juga: 93 persen anak-anak di dunia terpapar udara beracun setiap hari
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020