"Para kades (kepala desa), lurah, camat, kepala puskesmas harus berperan aktif mendeteksi sejak dini, sehingga tidak ada yang namanya kluster penularan satu perumahan," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Selasa.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu telah menerima beberapa laporan mengenai adanya kluster penularan COVID-19 di lingkungan perumahan.
Ade Yasin menginstruksikan kepada seluruh kepala desa dan lurah agar kembali mengoptimalkan layanan kedaruratan mengingat tingginya angka kasus penularan COVID-19 di wilayahnya.
Baca juga: Bupati Bogor minta biaya penanganan COVID Rp261 miliar segera dibayar
Baca juga: Forkopimda Bogor kompak beri dukungan nakes tangani COVID-19
"Harus ada orang yang bisa dihubungi di tingkat desa atau kelurahan untuk melayani permasalahan COVID-19," ujarnya.
Menurutnya, dengan mengoptimalkan layanan kedaruratan, masyarakat yang terpapar COVID-19 bisa lebih mudah terpantau dan melakukan penanganan ketika menerima laporan masyarakat.
"Bisa terpantau, apakah yang tengah menjalani isolasi mandiri kondisinya baik-baik saja, jika ada yang bergejala bahkan terpuruk sehingga bisa gerak cepat penanganan dengan merujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi," kata Ade Yasin.
Di samping itu, ia juga meminta kepada para camat, kepala desa dan lurah agar gencar melakukan sosialisasi terkait tata cara isolasi mandiri yang baik dan benar.*
Baca juga: DPRD Bogor dorong Kemenkes selesaikan klaim biaya pasien COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor inspeksi rumah sakit swasta
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021