Penyelesaian bagus Alvaro Morata menghidupkan asa Spanyol setelah Federico Chiesa dengan cemerlang membawa Italia memimpin pada babak kedua laga yang berlangsung di Wembley itu.
Namun, setelah kedua tim tak bisa menciptakan gol penentu kemenangan setelah perpanjangan waktu, kegagalan Morata dalam adu penalti ternyata menjadi penentu ketika tendangan penalti Jorginho memastikan tempat Azzurri dalam final Euro 2020.
Baca juga: Kekuatan mental lontarkan Italia ke final Euro 2020
Baca juga: Mancini akui Spanyol hebat, penalti itu lotre
"Bagi saya ini bukan malam yang menyedihkan, sama sekali tidak," kata Luis Enrique dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters. "Tentu saja ada kekecewaan, tapi itulah sepak bola elit. Anda harus belajar menang dan kalah."
“Kami sudah banyak berbicara mengenai bagaimana kami ingin bermain, para pemain mempercayainya dan saya hanya bisa memberikan selamat kepada mereka, saya tak punya keluhan."
"Kami sudah membuktikan kami adalah satu tim. Kini penting untuk bangkit dan kemudian kami akan bertemu lagi menjelang kualifikasi Piala Dunia."
Mantan pelatih Barcelona itu secara khusus memuji gelandang tim Catalan berusia 18 tahun, Pedri.
Selama 90 menit waktu normal Pedri menuntaskan 56 operan, hanya pemain Prancis Samuel Umtiti yang lebih banyak menuntaskan umpan dengan akurasi 100% selama Euro sejak 1980.
“Tak ada pemain berusia 18 tahun yang melakukan apa yang dia sudah lakukan,' tambah Luis Enrique.
"Penampilannya, interpretasinya tentang peran, bagaimana dia menemukan ruang kosong, kualitasnya, karakternya... Saya belum pernah menyaksikan orang melakukan apa yang dia lakukan, itu semua menentang logika."
Baca juga: Busquets selamati Italia tapi tegaskan Spanyol lebih superior
Baca juga: Federico Chiesa 'star of the match' Italia versus Spanyol
Baca juga: Sebelum adu penalti mulai pun Donnarumma sudah yakin Italia menang
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021