• Beranda
  • Berita
  • ARTJOG diharap jadi ruang pertemuan karya seni dengan publik

ARTJOG diharap jadi ruang pertemuan karya seni dengan publik

7 Juli 2021 14:19 WIB
ARTJOG diharap jadi ruang pertemuan karya seni dengan publik
Pengunjung mengamati karya saat pameran seni "Artjog Resilience" di Jogja National Museum, Yogyakarta, Rabu (26/8/2020). Perhelatan festival seni rupa kontemporer tersebut sebagai respons situasi darurat agar untuk kembali pulih dari keterpurukan itu berlangsung hingga 10 Oktober 2020 secara daring. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap festival seni ARTJOG MMXXI: Arts in Common – Time (to) Wonder menjadi ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas. Acara itu akan diselenggarakan pada 8 Juli-31 Agustus 2021 di Jogja National Museum, Yogyakarta, untuk memberikan ruang promosi karya seniman kepada publik.

"Kami mengapresiasi resiliensi ARTJOG selama lebih dari satu dekade sebagai ruang pertemuan dan pertukaran gagasan dalam kesenian dan kreativitas para seniman terbaik Indonesia. Upaya ini menandakan kebangkitan industri ekonomi kreatif hadir dalam dimensi ruang dan waktu tertentu sebagai perwujudan kesadaran bersama untuk beradaptasi dengan normal yang baru,” ujar Sandiaga, dikutip dari keterangan resmi, Rabu.

Baca juga: 27 pelukis gelar pameran seni rupa "Move On" di Ubud Bali

Dia mengatakan ARTJOG mencerminkan besaran potensi ekonomi kreatif yang dimiliki dunia seni rupa Indonesia dan acara ini menjadi salah satu upaya membangkitkan industri ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.

Tema ARTJOG kali ini adalah Time (to) Wonder sebagai tajuk kedua setelah common|space (2019) yang sedianya berlangsung pada Juli-Agustus 2020. Meskipun jadwal penyelenggaraan festival bergeser, formasi seniman ARTJOG MMXXI- time (to) wonder tidak berubah.

Tahun ini ARTJOG akan menghadirkan kembali program-program andalan seperti Special Project, Young Artists Awards, dan Daily Performance, di samping program edukasi publik Curatorial Tour dan Meet the Artist.

Sandiaga mengatakan Kemenparekraf mendukung komitmen ARTJOG yang telah menumbuhkan gairah bagi seniman seni rupa kontemporer untuk berkarya sekaligus menjadi media edukasi seni dan budaya kontemporer bagi masyarakat umum dan generasi muda.

“Dengan kehadiran pameran seperti ARTJOG, dapat membuka kesempatan dan akses untuk seniman-seniman Indonesia agar berdaya saing sekaligus mempercepat laju perekonomian bangsa,” ujar Sandiaga.

Baca juga: ART|JOG 9 akan hadirkan 97 karya seni rupa

Pergelaran ARTJOG akan hadir dengan metode bauran antara luring dan daring. Ruang pamer dan dan karya tetap hadir berwujud fisik dan konkret.

"ARTJOG ini akan menerapkan sistem kunjungan terbatas dan protokol kesehatan yang berlaku. Namun, dalam kurun waktu pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat, ARTJOG belum dapat dikunjungi oleh khalayak umum," ujarnya.

Expanded ARTJOG juga tetap hadir sebagai program baru yang akan terus berlanjut di ARTJOG ke depannya. Kolaborasi dengan praktisi dokumenter untuk merekam realita di sekitar ARTJOG masih dijalin untuk terus memberi pengalaman yang berbeda bagi publik. Masih dalam semangat kemanusiaan, ARTJOG MMXXI bersama ArtCare Indonesia juga kembali untuk mewadahi kepedulian para seniman di masa pandemi yang belum usai ini.

Selain itu, pelaksanaan ARTJOG tak lepas dari Jogja Art Weeks sebagai sebuah inisiatif yang terus berupaya menggerakkan ekosistem kreatif di Yogyakarta dan sekitarnya. Pengelolaan festival dengan metode daring dan fisik yang dilakukan ArtJog adalah usaha untuk terus mempertemukan berbagai gagasan dan praktik berkesenian, serta mendekatkan hal tersebut ke hadapan publik.


Baca juga: Srihadi Soedarsono kembali lewat "Jayakarta"

Baca juga: Lukisan tiruan Mona Lisa terjual Rp49 miliar di Paris

Baca juga: Membedah beda plagiarisme dan apropriasi dalam seni digital

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021