Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin mengatakan pihaknya memerlukan tambahan Rumah Sakit Perluasan (RSP) untuk menangani pasien COVID-19 yang terus meningkat.Kami mengajukan pembangunan rumah sakit perluasan
"Sampai kemarin tingkat hunian di RSUD kota dan RS Perluasan kota yang mampu menampung sekitar 170 pasien telah mencapai 83 persen. Untuk itu kami mengajukan pembangunan rumah sakit perluasan kepada pemerintah provinsi," kata Fairid di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengungkapkan banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit yang dikelola pemerintah kota itu karena adanya penambahan pasien COVID-19 dari daerah luar.
Biasanya mereka merupakan pasien COVID-19 dari daerah tetangga yang dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus. Namun karena kapasitas yang terbatas maka selanjutnya dirujuk kembali ke RSUD Kota Palangka Raya yang merupakan RS Satelit.
Untuk itu, lanjut Fairid penambahan RS Perluasan tersebut sebagai upaya memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat yang terpapar COVID-19 yang memiliki gejala sedang hingga berat.
Baca juga: Palangka Raya sediakan layanan antar jemput bagi peserta vaksinasi
Baca juga: Pemkot Palangka Raya sasar vaksin lansia dengan jemput bola
Di sisi lain kepala daerah termuda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini meminta seluruh Rumah Sakit di Kota Palangka Raya memastikan ketersediaan ruangan khusus pasien COVID-19 sebanyak 30 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo menerangkan konsep RS perluasan sama dengan konsep rumah sakit pada umumnya yang dilengkapi dengan peralatan medis standar rumah sakit.
Pihaknya berharap RS Perluasan yang sebelumnya telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah difungsikan kembali.
"Sehingga keberadaannya akan sangat membantu mengurangi beban penanganan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus, RSUD Kota Palangka Raya dan RS Perluasan Kota Palangka Raya," katanya.
Andjar menambahkan keberadaan rumah sakit perluasan juga akan mempermudah penanganan pasien COVID-19 bergejala sedang hingga berat karena layanan kesehatan yang diberikan terfokus di satu lokasi.
Selain itu RS Perluasan juga dan didukung dengan sarana dan prasarana dalam penanganan pasien dan berbeda dengan pusat karantina.
Baca juga: Enam tenaga medis di Palangka Raya terpapar COVID-19
Baca juga: Direktur RSUD Doris Sylvanus curigai 50 sampel seperti varian baru
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021